Jarang betul karya-karya orang Indonesia menyajikan full kisah horor selama cerita berjalan. Dari mulai jaman suzanna sampai jaman Pengabdi Setan reborn ada saja humor yang mereka selipkan.
Entah dari judul yang kocak (misalnya, bernafas dalam sumur), tingkah lucu tokoh, atau dari segi tampilan film/komik yang seolah dibuat lucu. Dan akhir-akhir ini muncul pula tren dari para vlogger untuk membuat konten-konten tentang tingkah lucu para hantu.
Padahal jika dipikir-pikir, antara horor dan humor adalah dua kubu yang sangat bertentangan. Yang satu seram, yang satu lucu.Â
Kenapa sering disatukan? Apakah para pembuat konten menganggap horor dan humor itu berjodoh, seperti hal berjodohnya  aku sama kamu? Hm.. bisa jadi.
Pembahasan: Alasan Adegan Humor Terselip dalam Cerita Horor
Langsung saja, berikut ini adalah alasan kenapa Horor di Indonesia kerap sekali bersanding dengan humor:
1. Humor sebagai penangkal rasa takut si PengarangÂ
Saya sempat bertanya-tanya terkait hal ini. Kenapa komik/film horor disandingkan dengan humor? Namun setelah kemarin saya coba-coba menulis cerita horor, saya sedikit tahu alasannya kenapa.Â
Jadi gini, ketika saya mencari ide, berpikir keras untuk menumpahkan cerita horor, bulu roma irama saya suka merinding secara tiba-tiba.
Semakin jauh saya menjelajahi pikiran untuk mencari kalimat-kalimat seram, semakin besar pula rasa bergidik di badan saya.
Kadang, ketika lagi asyik mengetik tiba-tiba saya merasa ada mata yang sedang mengawasi dibalik punggung padahal saya lagi sendirian.
Kadang juga tiba-tiba pintu kamarku bergeser. Saya merasa pintu itu digeser oleh mahluk astral, padahal kan bisa jadi itu cuma angin biasa.
Sepertinya rasa takutku membuat pikiranku membentuk halusinasi semacam itu.