Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penunggu Sumur Tua (2)

11 Oktober 2020   00:01 Diperbarui: 11 Oktober 2020   18:13 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ng..nganu, Mbah. Terose sinten nggih ingkang sampun damel panjengan seda?” Aku memberanikan diri untuk mengeluarkan pertanyaan itu, meski masih terbata-bata dengan gigi yang menggigil gemeretak.

Setelah kusampaikan pertanyaan itu, sosok Mbah Darsih tersenyum. Lengkung bibir kisutnya persis sama ketika dulu aku bertemu saat masih hidup. “hm.. Kau tunggu hingga sore hari nanti. Kamu akan mengetahui siapa pelakunya, Cah bagus”.

Cah bagus, Jaga awakmu lan keluargamu apik-apik. Sampaikan salam Mbah Darsih ke Emak, Bapak lan Adhekmu, nggih.”

Tanpa penjelasan lebih lanjut sosok mbah Darsih itu memudar seiring angin yang mendadak berderu kencang. Dia pergi menghilang meninggalkan aku yang tertegun, tak mengerti apa maksud ucapannya tadi.

Ditengah lamunanku, sosok wanita menyebalkan yang  nangkring di pohon randu itu muncul lagi.

Sosok itu turun dari pohon randu. Terbang melayang-layang diatas kepalaku sambil cekikikan memekakan kedua telingaku. Kelakuannya itu membuat mulutku tak tertahan untuk berkata “wedhus gembel!

***

Bersambung ke: Penunggu Sumur Tua (Tamat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun