Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Panduan Sungkeman Hari Lebaran 2020

24 Mei 2020   02:35 Diperbarui: 24 Mei 2020   02:48 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakde sungkem dengan Alm. Ibundanya (Instagram Jokowi)

Adek mau duit THR? Sini sungkem dulu sama simbah!

Tentang Sungkem

Sungkem adalah kegiatan meletakkan tubuh dengan membiarkan kedua lutut kaki menjadi tumpuan berat tubuh.

Sungkem dilakukan oleh seseorang yang ingin menunjukkan rasa bakti dan hormat kepada kedua orang tua, atau kepada orang yang sengaja di-tua-kan.

Orang yang Sungkem berada di lantai, sementara orang yang disungkemi duduk di kursi atau tempat yang lebih tinggi dari posisi orang yang sungkem.

Sedangkan Sungkeman, adalah prosesi ketika ada seseorang melakukan sungkem di hadapan orang yang disungkemi pada momen-momen istimewa istimewa.

Umumnya ada dua momen melakukan sungkeman yaitu, ketika momen pernikahan, dan momen hari lebaran.

Berhubung saya belum pernah mengalami pernikahan karena masih kelangan mantan, jadi dalam artikel ini, akan saya fokuskan ke pembahasan tentang Sungkeman momen lebaran saja.

Panduan Cara Melakukan Sungkeman lebaran 2020

Sungkem di hari lebaran itu tujuan utamanya adalah menghormati orang yang kita sungkemi, dengan cara mengucapkan permintaan maaf atas kesalahan yang pernah kita lakukan. 

Kalau anda termasuk orang yang sombong, sehingga merasa tidak pernah berbuat kesalahan, ya tidak perlu repot-repot melakukan sungkem, "sungkeman cuma basa-basi saja kok".

Sungkem tidak melulu anak kepada kedua orangtua, bisa istri kepada suami, ke mertua, cucu ke kakek-nenek, sampai murid ke guru juga bisa.

Idul Fitri tahun ini, situasi bumi sedang tidak karuan karena ada si nganu yang bikin kita musti jaga jarak. Jadi, kita musti  sedikit melakukan improvisasi dalam prosesi sungkeman.

Perhatikan hal-hal berikut ini:

1. Kalau anda sedang di perantauan, tidak usah pulang cuma buat sungkeman fisik, lewat videocall atau telfon saja.

2.. Kalau anda dan orang yang ingin anda sungkemi masih dalam satu daerah, tetapi pekerjaan anda mondar-mandir mobile di luar rumah, mending tidak usah sungkeman fisik

3. Sungkeman dilakukan kepada orang terdekat/serumah saja. Lebih bagus lagi, dengan memakai masker dan sarung tangan.

Oke, lanjut ke tata cara sungkeman dan bagaimana kita mengucapkan permintaan maaf kepada orang yang kita sungkemi.

Ingat ya! Kalau tidak memungkinkan untuk sungkeman fisik, lewat video call saja!

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dan dilakukan saat sungkeman

1. Berpakaian rapi dan sopan, jangan cuma pakai kolor doang.

2. Orangtua/yang dituakan, duduk di kursi atau di tempat yang lebih tinggi (Kalau lewat videocall, terserah sekreatif anda)

3. Apit kedua tangan dengan kepala menunduk dan posisi jongkok di depan orangtua/ dituakan.

4. Cium tangan orangtua dan niatkan untuk meminta maaf secara sungguh-sunguh kepada orangtua (Kalau lewat videocall, cium layar hape anda)

Kemudian ucapkan kalimat permintaan maaf berikut ini:

 (Anda yang berbahasa selain jawa, menyesuaikan bahasa daerah masing-masing. Atau pakai bahasa Indonesia saja)

Kulo ngaturaken sugeng riyadi lan nyuwun pangapunten dumatheng sedoyo kelepatanipun lan klenta klentinipun kulo

Artinya:

Saya ucapkan selamat hari raya, dan minta maaf dari semua kesalahan dan kekeliruan saya.

Bisa juga pakai template seperti ini:

Ngaturaken sembah pangabekti kawula. Sepinten kalepatan kula, lampah kula setindak, paben kula sakecap ingkang mboten angsal idining sarak, kula nyuwun pangapunten mugi lineburo ing dinten riyaya punika.

Artinya:

Saya haturkan penghormatan dan rasa bakti saya. Beberapa kesalahan saya, tingkah laku saya, lan sak teruse.. terjemahkan sendiri ya.. 

Dan ini, template versi panjangnya.. kalau mau coba:

Bissmilahirrohmanirohim. Allahuma Solliala sayidina Muhammad wa ala Ali sayyidina Muhammad. Kulo mriki sowan dateng ngarsanipun bapak/ibu/mbah.

Sepindah, kulo tuwi lan silaturrahmi kangge paseduluran sesami tiyang muslim. Kaping kalih kulo nyuwun pandonganipun bapak/ibu/mbah.

Lan ingkang kaping tigonipun kulo nyuwun pangapunten seagengipun samodra pangaksami dhateng sedaya klenta klentunipun lampah kulo tumindak lan anggene kulo matur ingkang kulo jarag nopo dene mboten dipun jareg.

Semanten niko kulo nyuwun mugi mugi saged ndadosaken penggalihipun panjenengan lan manahnipun kulo tentrem.

Lan ingkang ugo kito suwun suwun, mugi ibadah kulo lan panjengengan saged ketampi ing ngarsane gusti Allah lan mugi Allah kersa maringi pangapunten dumateng sedaya kelepatan kito sedoyo

Terjemahan bahasa Indonesia ucapan tersebut:

Bismillahirohmanirohim. Alllahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Waala Aali Sayyidina Muhammad. Saya bertamu ke rumah bapak/ibu/mbah.

Pertama tama saya sillaturahmi untuk memperat persaudaraan sesama orang muslim. Keduanya saya minta doa dari bapak/ibu/mbah.

Dan yang ketiganya saya minta maaf yang sebesar besarnya (sebesar samudra) terhadap segala kekeliruan saya dari setiap langkah perilaku saya dan dari ucapan saya baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Semua itu saya minta semoga bisa menjadikan hatimu dan hatiku tentram.

Dan yang juga saya minta, semoga ibadah saya dan Anda diterima di sisi Alah dan semoga Dia memberikan ampunan bagi kita semua.

5.  Selesai mengucapkan permintaan maaf, kemudian orang yang kita sungkemi akan menjawab permohonan anda, biasanya dengan berbagai macam doa untuk kebaikan diri kita. Dengarkan dan simak benar-benar, jangan cengengesan.

6. Serangkaian prosedur  sungkeman sudah selesai. Anda boleh menangis haru sepuas-puasnya. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan makan-makan.

Sst.. Jujur saja, saya tidak suka melakukan sungkeman, rasanya agak aneh aja. Di saat  saudaraku yang lain tiap sungkeman lebaran sama orang tua atau simbah sampe nangis-nangisan, saya malah pengen cengengesan, tapi  saya tahan-tahanin.

Kalimat maaf yang saya ucapkan juga tak sepanjang dan tak seformal kalimat di atas, paling saya cuma bilang "Ngampuntene ingkang Katah, nggih Mak!".

Tetapi, kelakuan saya jangan ditiru, ya. Anda ikuti "prosedur sungkeman" yang saya cantumkan di atas saja, formal, runtut, dan halus. Kalau bisa, hafalin tuh template permintaan maaf yang paling panjang. Itung-itung, melestarikan budaya dan bahasa daerah anda, biar tidak punah.

Hehe

Sekian, artikel ini. Semoga menghibur untuk mengisi hari libur anda.

Selamat berlebaran, selamat merayakan hari raya idul fitri 1441 H. Tetap semangat meski harus dirayakan di rumah saja!

Oiya, saya juga punya artikel menarik lainnya lho : Lebaran: Sudah Kenyang, dipaksa Makan

Matur sembah nuwun.

Sungkem -/\-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun