6. Serangkaian prosedur  sungkeman sudah selesai. Anda boleh menangis haru sepuas-puasnya. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan makan-makan.
Sst.. Jujur saja, saya tidak suka melakukan sungkeman, rasanya agak aneh aja. Di saat  saudaraku yang lain tiap sungkeman lebaran sama orang tua atau simbah sampe nangis-nangisan, saya malah pengen cengengesan, tapi  saya tahan-tahanin.
Kalimat maaf yang saya ucapkan juga tak sepanjang dan tak seformal kalimat di atas, paling saya cuma bilang "Ngampuntene ingkang Katah, nggih Mak!".
Tetapi, kelakuan saya jangan ditiru, ya. Anda ikuti "prosedur sungkeman" yang saya cantumkan di atas saja, formal, runtut, dan halus. Kalau bisa, hafalin tuh template permintaan maaf yang paling panjang. Itung-itung, melestarikan budaya dan bahasa daerah anda, biar tidak punah.
Hehe
Sekian, artikel ini. Semoga menghibur untuk mengisi hari libur anda.
Selamat berlebaran, selamat merayakan hari raya idul fitri 1441 H. Tetap semangat meski harus dirayakan di rumah saja!
Oiya, saya juga punya artikel menarik lainnya lho : Lebaran: Sudah Kenyang, dipaksa Makan
Matur sembah nuwun.
Sungkem -/\-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H