Sungkem tidak melulu anak kepada kedua orangtua, bisa istri kepada suami, ke mertua, cucu ke kakek-nenek, sampai murid ke guru juga bisa.
Idul Fitri tahun ini, situasi bumi sedang tidak karuan karena ada si nganu yang bikin kita musti jaga jarak. Jadi, kita musti  sedikit melakukan improvisasi dalam prosesi sungkeman.
Perhatikan hal-hal berikut ini:
1. Kalau anda sedang di perantauan, tidak usah pulang cuma buat sungkeman fisik, lewat videocall atau telfon saja.
2.. Kalau anda dan orang yang ingin anda sungkemi masih dalam satu daerah, tetapi pekerjaan anda mondar-mandir mobile di luar rumah, mending tidak usah sungkeman fisik
3. Sungkeman dilakukan kepada orang terdekat/serumah saja. Lebih bagus lagi, dengan memakai masker dan sarung tangan.
Oke, lanjut ke tata cara sungkeman dan bagaimana kita mengucapkan permintaan maaf kepada orang yang kita sungkemi.
Ingat ya! Kalau tidak memungkinkan untuk sungkeman fisik, lewat video call saja!
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dan dilakukan saat sungkeman
1. Berpakaian rapi dan sopan, jangan cuma pakai kolor doang.
2. Orangtua/yang dituakan, duduk di kursi atau di tempat yang lebih tinggi (Kalau lewat videocall, terserah sekreatif anda)
3. Apit kedua tangan dengan kepala menunduk dan posisi jongkok di depan orangtua/ dituakan.