Sedangkan elemen L1 dan L2 adalah Lampu indikator yang berfungsi sebagai sinyal bagi kita  untuk mengetahui si Mejikom sedang dalam mode penanak (L1 menyala, L2 mati) ataukah sedang dalam mode penghangat (L2 menyala, L1).
Cara kerja dari komponen-komponen di atas adalah ketika saklar ditekan ke bawah, magnet pada termostat akan menempel pada bagian pemanas yang terhubung langsung keruangan tempat nasi dimasak.Â
Saat itu, Mejikom mulai memanaskan beras dan air hingga mencapai suhu tertentu sampai air yan terkandung dalam beras mulai kering.
Ketika air dalam ruangan pemasakan mulai habis dan suhu sudah mencapai lebih dari 100 derajat celcius, Magnet dalam termostat akan melemah. Kemudian magnet tertarik oleh pegas yang memiliki gaya lebih kuat dianding magnet yang terkena panas tadi.Â
Ketika itu, tuas akan menekan tombol LSÂ (limit switch)Â dan akan memindahkan sambungan NCÂ ke sambungan NO. Otomatis aliran arus listrik pada HT1Â dan lampu L1 akan mati. Kemudian akan menghubungkan arus dengan elemen penghangat dan lampu L2Â menyala.
Bagaimana, Pusing, kan? HeheÂ
Kesimpulan
Dari diskusi kita di atas, dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya Mejikom tidak benar-benar mengetahui si Beras apakah sudah matang atau belum.
Tetapi karena peran penting dari komponen thermostat1 (T1Â ) dan termistor (T2) yang mengatur suhu pemanasan dengan memperkirakan kapan dan bagaimana kondisi berat sebuah beras secara umum sudah matang menjadi nasi.Â
Peran thermostat dan themistor juga bisa ditemukan pada peralatan-peralatan elektronik lain yang berkaitan dengan panas/dingin seperti AC atau dispenser.
Pusing? saya juga. hehe
Penutup
Sekian artikel ini saya buat untuk hiburan dan wawasan ringan semata. Tidak perlu dianggap serius. Kalau anda menemukan joke yang menanyakan kenapa bisa mejikom kok tahu nasi sudah matang, artikel ini tidak cocok untuk menjawab pertanyaan guyon tersebut. Karena nantinya bakal tidak lucu.