Penurunan tersebut terjadi karena banyak dari Pasangan Usia Subur (PUS) yang mengalami rasa kekhawatiran dan ketakutan tertular covid-19, sehingga mrreka memilih untuk menunda berkunjung ke faskes untuk memasang alat kontrasepsi.Â
Selain itu, berbagai pembatasan yang terjadi membuat PUS kesusahan untuk memperoleh layanan KB. Akibat lebih memfokuskan pelayanan ke penanganan covid-19, banyak Faskes yang membatasi atau menutup sementara pelayanan KB.
Belum lagi, akibat prosedur keamanan pelayanan KB selama masa pandemi yang dianggap merepotkan membuat mereka enggan untuk melakukan program KB.Â
Ada cerita menarik dari teman saya (Anda boleh tidak percaya), sebut saja Siti, seorang wanita muda, anaknya sudah dua. Beberapa hari lalu, Siti pergi ke seorang Bidan di Kampungnya, niatnya ingin mengurus program KB.Â
Sesampainya di tempat si Bidan, Siti malah di'sengaki' oleh Bidan itu dengan omelan ketus gara-gara si Siti Lupa memakai masker. Alhasil, Siti langsung 'lara ati', sehingga mengurungkan niat untuk mengurus program KB dan langsung pulang dengan muka ditekuk.
Mendengar cerita itu, saya tertawa lalu bilang ke Siti "Kamu sih!, udah tahu lagi musim pagebluk gini, kok gak pake masker. Ya, wajarlah si Bidan waspada dengan mengingatkan kamu biar pake masker. Gak usah Baper deh!"
Namun saya juga menyayangkan ketidakramahan si Bidan. Seharusnya akan lebih baik jika si Bidan, mengingatkan Siti dengan cara yang lebih halus. Karena Bidan itu ketus, akibatnya Siti kagak jadi mau lagi ngurus KB.Â
Padahal suami si Siti termasuk orang yang bisa bekerja di rumah aja, dan menurut pengakuannya, suaminya jadi lebih sering ngajak gituan dibanding saat bekerja normal.Â
Makanya, Siti saat itu pergi ke Bidan niatnya pengin pasang KB biar tidak tekdung, biar tidak hamil yang ketiga. Tapi karena kejutekan si Bidan akhirnya siti jadi gak mood buat pasang KB meskipun sudah saya sarankan ke bidan/faskes lain.
Kondisi seperti itulah yang dikhawatirkan Pak Hasto. Menurut beliau berkurangnya akseptor KB selama masa pandemi bisa berbahaya, karena potensi kejadian kehamilan yang tidak diingkinakn semakin banyak.Â
Bisa-bisa, dalam waktu sembilan bulan kedepan akan muncul ledakan kelahiran bayi yang besar, atau istilah kerennya Babby Boom.