Para penghobi aquascape biasanya menemukan secara tidak sengaja larva capung hidup di tank mereka. Keberadaan larva ini di menandakan kondisi air di dalam aquascape itu dalam keadaan bagus.Â
Namun karena larva capung adalah predator  yang mengancam keberadaan ikan-ikan hias yang ada di tank, para aquascape terpaksa harus memindahkan larva capung ini keluar dari tank.
Di alam bebas, Capung adalah serangga predator yang sangat mematikan dan ditakuti oleh serangga lain. Nimfa capung merupakan predator alami dari jentik-jentik nyamuk, Capung dewasa juga gemar untuk memangsa nyamuk.Â
Hal itula yang membuat peran Capung sangat penting bagi kesehatan manusia karena menjadi pengendali populasi jentik dan nyamuk sebagai vektor beberapa penyakit.
Capung dewasa juga merupakan sahabat bagi petani. Capung-capung dapat memangsa wereng, lalat buah, lalat bibit, kutu, dan serangga-serangga hama tanaman pertanian lainnya.
Dalam perjalanan peradaban manusia, Capung adalah hewan legenda yang menginspirasi kebudayaan di beberapa daerah. Di Jepang, capung dikaitkan dengan musim panas dan musim gugur dan menjadi simbol kemenangan, kekuasaan, dan kelincahan. Ksatria samurai menggunakan capung sebagai simbol kekuatan dan kekuasaan.Â
Dalam budaya penduduk asli Amerika, capung menandakan kebahagiaan, kemurnian, dan kecepatan karena merupakan serangga yang hidup baik di air dan di darat.
Di Malaysia (tahun 2000) dan di Vietnam (tahun 2011), Capung dijadikan sebagai gambar hiasan pada perangko edisi khusus. Sementara di Indonesia, ada beberapa orang yang memanfaatkan Capung sebagai makanan.Â
Capung yang Mulai Menghilang
Tidak banyak penelitian terupdate yang dapat aku temukan tentang populasi Capung saat ini. Namun dari beberapa artikel yang aku baca, populasi beberapa jenis Capung di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sudah semakin berkurang.