Saya pikir daripada melakukan hobi rebahan yang tidak produktif itu, mending melakukan hobi lain yang sekiranya lebih bermanfaat untuk pengembangan diri. Misalnya belajar nulis di Kompasiana, atau kegiatan positif lain.
Kebiasaan rebahan di kalangan muda, perlu kita cegah dan kurangi dari sekarang. Sebab, generasi muda, terutama yang saat ini masih berumur belasan tahun adalah cikal bakal yang akan memainkan peranan penting mengendalikan negara pada masa bonus demografi 2020-2035.
Kalau saat ini seseorang berusia 15 tahun, maka periode 2030-an usia mereka akan menginjak sekitar 30 tahun, sedangkan kita tahu bahwa di usia segitu, seseorang biasanya sedang produktif-produktifnya bekerja dan berkarya.
Menjadi berbahaya jika dari umur remaja terbiasa dikit-dikit rebahan, dikit-dikit malas gerak, dikit-dikit mobel lejen, dikit-dikit pabji. Kalau dibiarkan, besar kemungkinan kebiasaan tidak produktif itu akan terbawa sampai usia 30an yang seharusnya usia sangat produktif.
Betapa menyesalnya bangsa kita, jika pada masa bonus demografi yang hanya datang sekali dalam sejarah itu, bangsa kita hanya diisi oleh orang-orang dengan etos kerja yang lembek, malas dan hobi rebahan.
Jika tetap seperti itu, kita tidak akan bisa menyalip Jepang yang sekarang dominasi penduduknya adalah orang-orang usia tua, padahal masa bonus demografi adalah momentum yang tepat bagi negara kita untuk menyalip ketertinggalan.
Untuk mewujudkan Indonesia sebagai Negara yang maju di masa Bonus Demografi, jelas tidak akan bisa terwujud jika kita tetap mempertahankan hobi rebahan seperti jemuran kering. Apa yang wajib dilakukan oleh kita sebagai masyarakat, terutama kalangan muda adalah dengan membekali diri dengan kemampuan dan kompetensi yang mumpuni dengan semangat kerja yang tinggi.
Jangan biarkan anda, atau anak anda terlena dengan kenikmatan saat merabahkan diri. Kita harus Bangun dan lakukan hal yang produktif! Seperti kata Presiden Jokowi, “Kerja, Kerja, Kerja!”.
Mulai sekarang bekali remaja kita dengan skill abad 21 yang handal dan ahli dalam teknologi sehingga dapat bertahan di era industri 4.0 ini. Ajarkan pula pendidikan karakter kreatif yang bukan hanya dapat bekerja tetapi juga menciptakan pekerjaan.
Ayo bangun! Setop Rebahan!
Sekian,
Salam