Mohon tunggu...
Mustiana
Mustiana Mohon Tunggu... Penerjemah - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan penyuka traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jadi Musafir di Bali, Kenapa Nggak?

30 Juli 2019   10:25 Diperbarui: 30 Juli 2019   10:35 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah memasuki hari ke-4 di Bali, lagi-lagi tetap mengincar pantai yang gak terlalu ramai di Bali. Start kita tetap pagi tapi karna harus mengantar beberapa personel trip yang balik ke Padang jadi kita mulai perjalanan kali ini ke pantai Pandawa jam 12.00 WIT. 

Pantai Pandawa

Pantai Pandawa adalah pantai yang tebingnya dibuat sedemikian rupa untuk diukir patung-patung sesembahan umat Hindu.

Pantai di sini lumayan sepi karena kita ga pergi saat weekend. Awalnya foto-foto cantik eh lama-lama nih baju basah kesapu ombak. Jadilah tinggal manset dan leging aja haha. Di sana juga banyak orang Bali ngajak anjingnya joging jadi hati-hati aja klo tuh anjing lepas dari pengawasan tuannya bisa-bisa kita yang jadi dikejar hahahah. "Tolong Jing fokus ama jogging"

Ombak di sini juga besar jadi bisa main arus sambil berendem. Sayang gak ada sarana bilas yang memadai. Cuma aja sekotak WC yang bau dan ga layak. Sedih. Di sini temen saya kena dikedipin sama bule dan akhirnya kenalan hehe... Ya, Bali selalu tentang bule.

Puas main, baju pun basah semua dan gak bawa ganti hingga akhirnya itu outer dijemur di mobil. Pulang pun basah-basahan dan nekat mampir di  toko oleh-oleh lagi.  Ya hasilnya masuk angin jadi pulang beli tolak angin aja trus bobo karena seharian basah gak ganti. Huft.

Hari kelima di Bali kita udah siap-siap packing karena sorenya harus pulang lewat darat dan ini bagian serunya. Jadi sedari pagi, kita mutusin gak mau jauh-jauh dari Denpasar karena harus balik pakai bus dari Denpasar ke Gili Manuk.

Museum Bali Denpasar

Bli Emon merekomendasikan museum Bali selepas kami beli oleh-oleh di Erlangga. Oh ya saya sih lebih suka beli oleh-oleh di Erlangga daripada di Krisna barangnya lebih beragam dan unik selain itu juga beberapa dilabeli halal kayaknya mereka concern soal ini. Jadi kerasa lebih nyaman belanja di Erlangga dan harganya juga sama dengan Krisna.

Balik lagi kenapa si Bli rekomendasi musem ini karena banyak arsitektur yang pas banget buat foto-foto. Mulai dari pintu masuk sampai nanti kita naik ke puncaknya untuk melihat view kota Denpasar.

Sebenarnya di museum ini taman dan arsitekturnya bagus tapi isinya diorama dan foto-foto sejarah Bali doang. Jadi wajar kalau sepi karena kurang menarik dan interaktif padahal koleksi fotonya lumayan lah. Di sini juga banyak dijadikan tempat foto prewed jadi di setiap pojokan ada aja calon pengantin yang lagi foto. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun