Singapura adalah negara pertama yang saya kunjungi. Â Waktu itu perasaan saya benar-benar santai, padahal ini pertama kalinya saya ke luar negeri. Ya, sebabnya saya waktu itu sibuk kuliah dan kerja jadi saya baru sadar kalau saya mau ke luar negeri saat saya sudah berada di Changi Airport.Â
Di sana saya sudah berjanji dengan mantan teman kantor untuk bertemu dan tentunya bersedia menampung saya selama di Singapura. Tetapi saya cukup kesal di Changi karena antrean pemeriksaan paspor panjang dan wifi di Changi tidak jalan. Padahal saya pakai smartphone teranyar.Â
Dari sini saya sudah mempersiapkan diri agar jangan terlalu berharap di Singapura. Meski pun banyak yang bilang Singapura benar-benar negara yang membanggakan. Meski sempat cemas, akhirnya saya bertemu dengan si tuan rumah. Kami langsung cus dengan taksi ke asramanya di Green College di depan Botanical Garden. Saat itu tarif ke bandara sekitaran 200 ribu rupiah.Â
Saya bangun pagi dan mulai semangat untuk menjelejahi si Negeri Singa seorang diri. Sebab teman saya sibuk dengan tugasnya. Waktu itu teman saya super khawatir dan banyak berpesan soal ini dan itu. Hm... dia belum tahu kalau saya terbiasa traveling sendiriÂ
Merlion Park
Tujuan pertama saya langsung Merlion Park. Saya sempat nyasar di Raffles dan di mal dekat situ. Saya juga tidak suka wisata mal, maklum saya enggak suka belanja. Di Mal itu saya untuk pertama kalinya melihat kakek sekitar 50 tahunan membersihkan toilet.
Saya terenyuh sampai saya segan buang air di situ. Saya semakin tidak mau buang air karena toiletnya jorok juga. Aduh, ini ya Singapura yang terkenal bersih itu. Oh ya sebelumnya saya ke toilet di stasiun MRT kondisinya sama juga. Duh mengecewakan.Â
Kemudian saya semakin kesal karena mal di Rafless itu sepertinya panjang dan tak berujung. Akhirnya saya memutuskan untuk kabur lewat tangga darurat. Ups ketika keluar CCTV sudah 'melototin' saya. Hahaha. Untuk diketahui Singapura rajanya CCTV kalau menurut Faucolt, mungkin Singapura mencoba mengendalikan perilaku warganya dengan CCTV tersebut.Â
Saya pikir habis itu saya ditangkap satpol PP hehe. Setelah putar sana putar sini saya akhirnya menemukan stadion dan jreng!! di sampingnya ada si Singa putih. Ugh ramai benar, padahal baru jam 9 pagiÂ
Saya tidak kesulitan minta foto di sana karena banyak orang Indonesia hahaha. Yang paling saya suka, mungkin satu-satunya adalah es potong Merlion harganya 1 dolar dan wih! nikmat benar.Â
Dari Merlion, saya langsung lari ke Garden By The Bay yang pintu masuknya juga di dalam mal. Stress! lagi-lagi yang melihat banyak orang tua jadi cleaning service di sana, tragis!Â
Saya pernah bertanya pada teman saya soal masalah yang satu ini. Menurut dia, meski telah dijamin tetapi kebutuhan hidup kian mendesak dan tidak ada jaminan untuk orang tua atau terbatas.Â