Mohon tunggu...
Mustiana
Mustiana Mohon Tunggu... Penerjemah - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan penyuka traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terpana Dua Lukisan di Tjong A Fie dan Istana Maimun

20 Mei 2019   11:07 Diperbarui: 20 Mei 2019   11:13 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama saya pengen banget bisa ke Medan, sebenarnya tujuan utamanya si mau ke Danau Toba. Sebenernya tujuan ke Danau Toba juga inginnya bersama-sama si mama dan teman-teman namun karena mumpung ada kesempatan emas sekalian liputan maka saya putuskan sendiri aja karena udah ngebet banget. Dasar egois tuh saya hehehe.. 

Jadi ini adalah perjalanan liputan salah satu brand mobil yang melibatkan 4 artesss yaitu Pia, Rio dewanto, Kevin, sama satu lagi saya lupa. Namun acaranya baru besok jadi saya masih punya satu hari untuk keliling Medan dan beruntungnya saya dapat hotel yang lumayan strategis di pusat kota Medan jadi nyaman bisa kemana-mana apalagi ada Grab dan Gojek yang yes banget tarifnya lebih murah hahaha... 

Sampai di Medan saya langsung mampir ke restoran tiptop yang paling terkenal seantreo medan yaitu Tip Top, jagoannya sih steak lidah sapi yeaaaakssss... tapi coba tebak saya nekat pesen aja walau harganya lumayan juga hampir Rp 50 ribu (untung dibayarin). 

Dari tip top kita mampir dulu ke hotel taruh barang. Sebenarnya saya mau ajak teman saya untuk muterin Medan tapi dia sibuk ngurusin artis, alhasil saya lah sendiri saja. Tujuan pertama yaitu Istana Maimun. Istana bekelir krem dan hijau ini sebenarnya di luar ekspektasi saya. 

Saya pikir ya bakalan megah banget tapi pas nyampe saya udah disambut sama becek wkwwkw dan rerumputan yang tumbuh sekehendak hatinya. Masuk pun hanya dihargai  cuma Rp 5000 aja wowww! Saya pun membuka sandal dan mulai masuk. Lagi-lagi saya kecewa karena saya pikir istana ini bakal buat saya terpukau tapi yang ada malah seperti rumah dengan tiga ruangan yang bisa dijelajahi karena bagian yang lain tak boleh dimasuki. Semua juga bercampur baur dengan pedagang toko yang jualan oleh-oleh sembari menawarkan sewa baju. 

dokpri
dokpri

Tampak pengelola juga hanya menempatkan barang-barang sekedarnya, jadi di sana ada beberapa perabotan dan singgasana yang gak jelas asal usulnya itu apaan. Tapi yang buat saya tertarik itu beberapa lukisan yang merupakan keturunan dan sultan deli yang menurut saya sungguh rupawan. Sebenarnya saya bingung, ini apaan sih yang mau dijual di istana ini. 

Pengetahuan juga saya kaga dapet dah. Yah, mungkin karena kamu bayar 5000 ya jadi itulah yang kamu dapet. Meski sebenarnya kalau cari-cari di google betapa istana ini berharga banget namun sayang presentasinya kurang memikat. Saya tuh sampe bingung bolak balik lihat-lihat trus udah selesai trus masuk ke dalam lagi. Sungguh tidak mencerahkan. 

dokpri
dokpri

Baiklah karena saya sudah 3 kali bolak balik keluar masuk saya pun gak mau ketinggalan foto di sini dong. Nah, ini bagian tersulit dari perjalanan sendiri karena tak ada orang yang bisa fotoin wkwkwk. Beberapa orang pun saya mintain tolong meski hasilnya ya begitulah tapi saya enggak mau cerewet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun