Mohon tunggu...
Mustiana
Mustiana Mohon Tunggu... Penerjemah - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan penyuka traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Karena Linglung di Singapura Itu Merana

13 Mei 2019   11:20 Diperbarui: 13 Mei 2019   11:31 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya karena sadar emosi makin memuncak kita pun memutuskan untuk makan dulu di McD yang ekspektasinya pasti rasanya sama lah. Eh di sana pun orang-orang makan berdiri karena kursinya habis. Emang singapura negara dengan penduduk hobi jalan dan berdiri kali yak. 

Tak ada pilihan akhirnya kami makan di pinggiran garden by the bay, tepat di bawah pepayungan tinggi yang ditumbuhi tanaman. Pasti malam cantik. Kata saya menghibur diri. 

Untuk masuk ke kawasan eksklusif garden by the bay yang ada air terjun dan jembatan itu kita ternyata harus bayar lagi sekitar 200 ribuan. 

Uang cekak jadi alasan kita enggan masuk, untungnya saat itu weekend jadi ternyata ada hiburan gratis kelap kelip lampu garden by the bay yang bisa disaksikan tanpa bayar tapi penuh banget orang. 

Di sana juga ada jembatan yang terbentang tapi antrenya bikin udahlah ya mending pulang ke Jakarta wkwkwk... Kita pun menunggu pertunjukannya sekitar setengah jam dengan mengemper yang merupakan budaya Indonesia lalu akhirnya menular ke warga asing sana. Maaf kami Indonesia tidak bisa kalau tidak duduk karena kami sudah terlatih mager mania. apaseeh... 

Pertunjukan di mulai, ga bisa syahdu-syahdu amet lah nonton layar tancep versi modern ini karena orang sibuk lalu-lalang sampai ada bocah yang teriak-teriak. Tapi satu sih yang bikin kagum alunan musik dengan permainan lampu yang tertempel di pepayungan pohon itu emang keren banget. Apalagi pas bagian musik-musik klasik, itu sih super banget. 

Setelah pertunjukan, kita pun harus rela mengantre lagi buat balik ,eh gak balik deh tapi ada satu permintaan temen saya, apalagi kalau bukan ke merlion. Kaki semakin kebas mungkin tingkatannya bukan lagi pegel tapi di atasnya, tapi demi mengakomodir keinginannya makanya kita rela-rela ke sana meski ternyata dari MRT itu kita jalan lagi. Hadeh. 

Dokpri
Dokpri

Patung Merlion adalah tempat yang tak pernah sepi semua orang selfi di sini membuktikan kalau dia pernah ada di singapura. raga kami sudah terlalu lelah maka untuk kesekian kalinya kita deprok lagi di pinggiran sungai. 

Sementara salah satu temen saya pengen banget bisa foto bareng si singa tapi apa daya, untuk menghela napas saja kami sudah lelah wkwkkw... akhirnya temen saya itu sendiri menuju singa entah dia selfie sendiri atau minta tolong ke orang untuk di fotoin. 

Tapi yang pasti balik dari ketemu singa dia ngambek macam singa juga, kita pun takut jadinya kena terkam dan sepanjang jalan pun cuma merengut. Ada rasa bersalah sih gak fotoin dia secara baru perdana dia ke Singapura tapi apa daya raga tak sampai hahaha... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun