Mohon tunggu...
Mustiana
Mustiana Mohon Tunggu... Penerjemah - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan penyuka traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sehari di Tegal Cari Inspirasi agar Tak Gagal

11 Februari 2019   22:52 Diperbarui: 15 Februari 2019   06:13 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pasar kita masak-masak sebentar, dan kembali keimplusifan saya muncul. Saya mendadak pengen ke pantai. Maka jadilah sore itu saya berangkat ke pantai setelah mengajarkan heejin menggambar kupu-kupu yang lalu dia pamerkan ke ayahnya hahha...

Harga becak ke arah pantai sekitar 30 ribu. Saya sewa untuk PP e tapi ya jauh banget ternyata sampai ga nyampe-nyampe rasanya. Saya kasian si sama abang becak untung dia masih muda jadi sedikit lega. Sampai di sana saya hanya sebentar menunggu tenggelamnya sang surya di Pantai Tegal Wangi.

Namun karena tegal tidak terletak di barat Jawa maka yang terjadi saya kebingungan mencari arah sang senja. Hari itu tampak tak begitu istimewa , pantainya pun kotor penuh sampah dedaunan dan berwarna hitam, airnya juga tak kalah jelek.

dokpri
dokpri
Entah mungkin karena banyak orang-orang aktivitas kali di sini, selain itu di sini juga ada rumah dan jembatan yang tinggal kerangka saja jadi bingung ini sisa bangunan apa mau dibangun tapi gak jadi. Yang jelas ini membuat ketidakjelasan dan mengganggu.

Belum lagi pemda sana pun belum ngeh soal peluang pariwisata digital atau instagramable semua tampak tak tertata dan serba biasa tak ada yang menarik. Tak heran senja pun enggan menampakkan pesonanya.

Dari sini kita pulang ke rumah sepupu dan ternyata jalan yang ditempuh setengah jauhnya dari jalan berangkat. Saya terheran-heran tapi tak bertanya. Seheran saya dengan nama Rita yang ada di mana-mana Rita mal, supermarket sampai tempat bermain. Jadi siapakah Rita hahaha...katanya pengusaha di kota Tegal. Keren juga dia bisa monopoli gitu hahaha... perjalanan di Tegal mengajarkan saya bahwa segalanya tak perlu bergantung dengan orang karena semua kesenangan diri sendiri yang menentukan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun