Mohon tunggu...
Aditya Dimas Verdiangga
Aditya Dimas Verdiangga Mohon Tunggu... Penulis - Ahli bedah

Rahmatan Lil'alamin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Air yang Membusuk

16 Juni 2019   10:05 Diperbarui: 16 Juni 2019   10:32 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantai menyambut hangat semua ombak

Ombak tersenyum memeluk pantai

Baca buku terlalu indah untuk terus meanjelajah

Pulang kerumah mengosongkan wadah

Wadah bersih mempengarui isi

Isi memiliki sesuatu yang indah di penjuru sisi

Tangis bayi terdengar keras di dalam gubuk 

Asi sang ibu tak mengeluarkan setespun

Ayah bekerja memeras otak dan keringat

Doa sang ibu bayi tak berhenti agar asi terisi

Oh kawan, sahabat, saudara dan warga negara

Oh ikan, burung, serangga dan mamalia

Oh hujan, salju, gugur dan panas

Oh senja, malam, pagi dan siang

Ke lembutan senyumu mengubah duniaku

Menjadi indah cakrawalaku

Terobati segala dukaku

Aku jadi aku karena kamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun