Kemampuan berpikir abstrak tiap anak yang berbeda-beda tentu akan memengaruhi selera humor mereka. Terkadang mereka mencernanya dengan cara berfikir konkrit sesuai pola berfikir mereka. Inilah mengapa sebagian dari anak-anak kita melakukan perlawanan negatif ketika mereka menjadi objek candaan, karena mereka belum begitu mengerti membedakan dan memposisikan sesuatu yang abstrak, semuanya konkrit.
Dan yang terakhir adalah faktor selera humor keluarga di rumah. Selera humor anak-anak kita juga merupakan representasi selera humor keluarga di rumah. Nilai-nilai yang ditanamkan orang tua sangat berpengaruh. Contohnya jika orang tuanya tertawa pada humor-humor slapstick seperti menertawakan orang yang jatuh, maka hal itu juga berpengaruh pada selera humor anak. Dampaknya adalah anak yang besar di keluarga dengan selera humor seperti itu akan menganggap bahwa mengganggu atau berbuat usil pada temannya seperti menjitak tiba-tiba, menarik jilbab teman perempuannya, memanggil-manggil nama orangtua temannya sebagai humor, lalu perilaku itu dibawa ke sekolah dan di lingkungan lainnya.