Tersembunyi cerita-cerita tentang penderitaan yang terlupa.
Namun, di setiap jeda kota yang ramai dan gemerlap,
Ada suara-suara kebenaran yang menuntut perhatian.
Menggurat luka-luka yang terpendam,
Mengukir harapan dalam estetika yang kritis.
Di mana pun kita berada, di tengah kota atau di desa terpencil,
Puisi ini mengajak kita untuk mendengarkan,
Merangkai kata-kata dalam keheningan malam,
Menghadapi realita dengan mata yang terbuka, hati yang peduli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!