"Buat ngerjain tugas kuliah, Bu." Jawabku. Selama ini aku mengerjakan tugas kuliah dengan menyewa komputer warnet, atau kalau sedang rajin, aku ke perpustakaan untuk mengetik tugas-tugas disana.
"Belinya dimana?" Lanjut Ibu dengan bahasa Jawa.
"Di toko komputer Salatiga, Bu." Jawabku.
Hari-hari berjalan seperti biasa. AKu melupakan tentang urusan laptop impian, mnyibukkan diri dengan kegiatan perkuliahan. Tetiba, saat aku sedang berkumpul bersama sahabat saat SMA, mas Ipar berkirim kabar melalui sms.
"Nduk, lagi dimana? Tak tunggu di MJT Adabaru, ya."
Aku terdiam, bertanya-tanya, ada apa? Tanpa menunggu lama, aku berpamitan kepada teman-teman untuk segera pergi ke MJT.
Sampai di MJT, terlihat mas Ipar sedang berbincang dengan pramuniaga. Aku mengucapkan salam sembari menyalami tangannya.
"Nduk, ndang dipilih laptop e,kowe seneng sing endi?"
 Dengan tatapan tidak percaya, aku meminta penegasan lagi. "Beneran? Laptop buat siapa?"
"Kanggo kowe to, Nduk...."
Mataku mengembun, membuat kata-kata mas Ipar selanjutnya tidak terbaca dari mataku.