Mohon tunggu...
Money

Faedah Uang Terhadap Ekonomi

21 Desember 2016   00:58 Diperbarui: 21 Desember 2016   01:38 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tidak berlebihan sebagian orang yang mengisyaratkan bahwa penemuan uang merupakan salah satu penemuan besar yang dicapai oleh manusia. Penemuan uang tidak kalah penting dengan ditemukannya sistem tulis menulis‚ mengolah tanah‚ dan pemanfaatan energi. Apabila seseorang mencermati kelebihan dan kekurangan dalam sistem barter‚ maka bebarengan dengan kemajuan yang begitu luas membuka jalan kepada manusia untuk menggunakan uang.

Dalam penemuan uang itu tidak mencapai dalam waktu sekejap. Pada awalnya mereka melakukan pertukaran barang dan jasa secara barter‚ sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian mereka mengkhususkan suatu barang yang ada dan tersebar luas dari berbagai macam barang dan menjadikannya sebagai ukuran harga segala sesuatu.

● Urgensi Uang dalam pemerintahan islam dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada masa kenabian

bangsa Arab di Hijaz pada masa jahiliyah tidak memiliki mata uang tersendiri.mereka menggunakan mata uang yang mereka peroleh berupa Dinar emas Hercules‚ Byziantum‚ dan Dirham perak dinasti Sasanid dari Iraq‚ dan sebagian mata uang bangsa Himyar‚ Yaman.

Penduduk Makkah tidak memperjualbelikan kecuali sebagai emas yang tidak ditempa. Dan tidak menerimanya kecuali dalam ukuran timbangan. Mereka tidak menerima dalam jumlah bilangan. Hal itu disebabkan beragamnya bentuk dirham dan ukurannya dan muncul penipuan pada mata uang mereka seperti nilai tertera yang melebihi dari nilai yang sebenarnya.

Ketika Nabi Muhammad Saw. diutus sebagai nabi dan rasul‚ beliau menetapkan apa yang sudah menjadi tradisi penduduk Makkah. Beliau memerintahkan penduduk Madinah untuk mengikuti ukuran timbangan penduduk Makkah ketika mereka berinteraksi ekonomi menggunakan dirham dalam jumlah bilangan bukan ukuran timbangan.

2. Uang pada masa Khulafaurrasyidin

Ketika Abu Bakar dibaiat menjadi khalifah‚ beliau tidak melakukan perubahan terhadap mata uang yang beredar. Bahkan menetapkan apa yang sudah berjalan dari masa Nabi Saw‚ yaitu penggunaan mata uang Dinar Hercules dan Dirham Persia. Beliau sendiri sibuk memerangi kemurtadan.

Begitu juga ketika Umar bin Khattab dibaiat sebagai khalifah‚ sibuk melakukan penyebaran islam ke berbagai negeri dan menetapkan persoalan uang sebagaimana yang sudah berlaku.  Pada tahun 20H dicetak dirham islam. Namun‚ dirham tersebut bukan cetakan islam yang tersendiri melainkan masih mengikuti model cetakan Sasanid berukiran Kisra dengan beberapa tambahan berupa ukiran di lingkaran dengan tulisan Kufi. Ukuran dirham islam saat itu adalah 6 daniqsebagaimana pada masa Nabi Saw.

Pada masa Ustman bin Affan dicetak dirham seperti model dirham Khalifah Umar bin Khattab dan ditulis juga kota tempat pencetakan dan tanggalnya dengan huruf bahlawiyahdari salah satu kalimat Bismillah‚ Barakah‚ bismillah Rabbi‚ Allah‚ dan Muhammad dengan jenis tulisan Kufi.

Ketika Ali binAbi Thalib menjadi khalifah‚ beliau mencetak dirham mengikuti model Khalifah Ustman bin Affan dan menuliskan di lingkarannya salah satu kalimat Bismillah‚ bismillah Rabbi‚dan Rabiyallahdengan jenis tulisan Kufi.

● Faktor peralihan uang ke bentuk kertas dan sumber nilai keuangannya dalam Ekonomi

Para pakar ekonom menjelaskan factor ekonomi yang mendorong dunia adalah hilangnya era perdagangan bebas dunia‚ tidak seimbangnya peredaran cadangan saldo emas‚tidak cukupnya emas untuk penggunaan keuangan

Ada dua hal yang menjadi factor utama dalam peralihan dunia dari sistem emas. Dijelaskan bahwa uang kertas dari segi hukum legalitas ditolak dan tidak masuk kedalam hukum-hukum uang. Hanya yang ditolak secara hukum adalah penerbitan uang-uang kertas yang salah demi menjaga kepentingan umum.

● Sumber nilai uang kertas dalam ekonomi

Pada bentuk ini‚ nilai uang kertas bersumber dari jumlah komoditas dan jasa yang tersedia dalam negeri. Apabila ekonomi nasional kuat‚ nilai uang pasti akan mengalami penigkatan. Sedangkan apabila ekonomi menurun‚ maka nilai uang juga akan menurun.

Oleh karena itu‚kekuatan ekonomi pada dasarnya bukan sumber nilai uang kertas. Kekuatan ekonomi tidak memberikan faedah kecuali pada dua sisi: pertama‚menjaga cadangan devisa. Negara yang impornya lebih sedikit dari ekspornya akan mendorong nilai mata uangnya tetap kuat dari sudut kekuatan nilai tukar. kedua‚menambah devisa berupa emas dan valuta asing‚ yaitu ketika nilai ekspor lebih besar daripada nilai impornya. Demikian juga‚ volume emas saja tidak memberi manfaat pada kekuatan nilai tukar uang kertas apabila ekonomi tidak kuat‚ karena volume impor yang banyak menyebabkan cadangan menyusut. Sebagai contoh kondisi itu adalah realitas Afrika Selatan‚ sebagai Negara paling besar memproduksi emas‚ tetapi mata uangnya lemah karena ekonominya lemah sehingga tidak bisa menjaganya.

Menurut Dr.zacky Ramzy(1985)‚ mengemukakan “ada semacam kabut pemikiran yang tebal menutupi sebagian besar kajian-kajian keuangan. Sudah merupakan kesepakatan bahwa pertimbangan bukan dalam jumlah uang dan banyaknya sehingga bisa mencukupi kebutuhan transaksi tapi yang lebih penting adalah kekuatan nilai tukarnya terhadap barang komoditi dan jasa. Jumlah emas sudah mencukupi dalam peredaran uang atau menjadikannya penopang nilai uang kertas. Gayu Kennedy mengatakan‚ “orang-orang yang menentang penggunaan emas melupakan bahwa barang tambang ini memiliki posisi khusus diantara berbagai macam komoditi yang berbeda-beda karena terdapat di peti-peti bank-bank sentral tersimpan lebih dari 40 misalnya‚ dari jumlah yang digunakan antara prosedur dan konsumen setahunnya.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun