Ketika Ali binAbi Thalib menjadi khalifah‚ beliau mencetak dirham mengikuti model Khalifah Ustman bin Affan dan menuliskan di lingkarannya salah satu kalimat Bismillah‚ bismillah Rabbi‚dan Rabiyallahdengan jenis tulisan Kufi.
● Faktor peralihan uang ke bentuk kertas dan sumber nilai keuangannya dalam Ekonomi
Para pakar ekonom menjelaskan factor ekonomi yang mendorong dunia adalah hilangnya era perdagangan bebas dunia‚ tidak seimbangnya peredaran cadangan saldo emas‚tidak cukupnya emas untuk penggunaan keuangan
Ada dua hal yang menjadi factor utama dalam peralihan dunia dari sistem emas. Dijelaskan bahwa uang kertas dari segi hukum legalitas ditolak dan tidak masuk kedalam hukum-hukum uang. Hanya yang ditolak secara hukum adalah penerbitan uang-uang kertas yang salah demi menjaga kepentingan umum.
● Sumber nilai uang kertas dalam ekonomi
Pada bentuk ini‚ nilai uang kertas bersumber dari jumlah komoditas dan jasa yang tersedia dalam negeri. Apabila ekonomi nasional kuat‚ nilai uang pasti akan mengalami penigkatan. Sedangkan apabila ekonomi menurun‚ maka nilai uang juga akan menurun.
Oleh karena itu‚kekuatan ekonomi pada dasarnya bukan sumber nilai uang kertas. Kekuatan ekonomi tidak memberikan faedah kecuali pada dua sisi: pertama‚menjaga cadangan devisa. Negara yang impornya lebih sedikit dari ekspornya akan mendorong nilai mata uangnya tetap kuat dari sudut kekuatan nilai tukar. kedua‚menambah devisa berupa emas dan valuta asing‚ yaitu ketika nilai ekspor lebih besar daripada nilai impornya. Demikian juga‚ volume emas saja tidak memberi manfaat pada kekuatan nilai tukar uang kertas apabila ekonomi tidak kuat‚ karena volume impor yang banyak menyebabkan cadangan menyusut. Sebagai contoh kondisi itu adalah realitas Afrika Selatan‚ sebagai Negara paling besar memproduksi emas‚ tetapi mata uangnya lemah karena ekonominya lemah sehingga tidak bisa menjaganya.
Menurut Dr.zacky Ramzy(1985)‚ mengemukakan “ada semacam kabut pemikiran yang tebal menutupi sebagian besar kajian-kajian keuangan. Sudah merupakan kesepakatan bahwa pertimbangan bukan dalam jumlah uang dan banyaknya sehingga bisa mencukupi kebutuhan transaksi tapi yang lebih penting adalah kekuatan nilai tukarnya terhadap barang komoditi dan jasa. Jumlah emas sudah mencukupi dalam peredaran uang atau menjadikannya penopang nilai uang kertas. Gayu Kennedy mengatakan‚ “orang-orang yang menentang penggunaan emas melupakan bahwa barang tambang ini memiliki posisi khusus diantara berbagai macam komoditi yang berbeda-beda karena terdapat di peti-peti bank-bank sentral tersimpan lebih dari 40 misalnya‚ dari jumlah yang digunakan antara prosedur dan konsumen setahunnya.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H