Tidak berlebihan sebagian orang yang mengisyaratkan bahwa penemuan uang merupakan salah satu penemuan besar yang dicapai oleh manusia. Penemuan uang tidak kalah penting dengan ditemukannya sistem tulis menulis‚ mengolah tanah‚ dan pemanfaatan energi. Apabila seseorang mencermati kelebihan dan kekurangan dalam sistem barter‚ maka bebarengan dengan kemajuan yang begitu luas membuka jalan kepada manusia untuk menggunakan uang.
Dalam penemuan uang itu tidak mencapai dalam waktu sekejap. Pada awalnya mereka melakukan pertukaran barang dan jasa secara barter‚ sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian mereka mengkhususkan suatu barang yang ada dan tersebar luas dari berbagai macam barang dan menjadikannya sebagai ukuran harga segala sesuatu.
● Urgensi Uang dalam pemerintahan islam dijelaskan sebagai berikut:
1. Pada masa kenabian
bangsa Arab di Hijaz pada masa jahiliyah tidak memiliki mata uang tersendiri.mereka menggunakan mata uang yang mereka peroleh berupa Dinar emas Hercules‚ Byziantum‚ dan Dirham perak dinasti Sasanid dari Iraq‚ dan sebagian mata uang bangsa Himyar‚ Yaman.
Penduduk Makkah tidak memperjualbelikan kecuali sebagai emas yang tidak ditempa. Dan tidak menerimanya kecuali dalam ukuran timbangan. Mereka tidak menerima dalam jumlah bilangan. Hal itu disebabkan beragamnya bentuk dirham dan ukurannya dan muncul penipuan pada mata uang mereka seperti nilai tertera yang melebihi dari nilai yang sebenarnya.
Ketika Nabi Muhammad Saw. diutus sebagai nabi dan rasul‚ beliau menetapkan apa yang sudah menjadi tradisi penduduk Makkah. Beliau memerintahkan penduduk Madinah untuk mengikuti ukuran timbangan penduduk Makkah ketika mereka berinteraksi ekonomi menggunakan dirham dalam jumlah bilangan bukan ukuran timbangan.
2. Uang pada masa Khulafaurrasyidin
Ketika Abu Bakar dibaiat menjadi khalifah‚ beliau tidak melakukan perubahan terhadap mata uang yang beredar. Bahkan menetapkan apa yang sudah berjalan dari masa Nabi Saw‚ yaitu penggunaan mata uang Dinar Hercules dan Dirham Persia. Beliau sendiri sibuk memerangi kemurtadan.
Begitu juga ketika Umar bin Khattab dibaiat sebagai khalifah‚ sibuk melakukan penyebaran islam ke berbagai negeri dan menetapkan persoalan uang sebagaimana yang sudah berlaku. Pada tahun 20H dicetak dirham islam. Namun‚ dirham tersebut bukan cetakan islam yang tersendiri melainkan masih mengikuti model cetakan Sasanid berukiran Kisra dengan beberapa tambahan berupa ukiran di lingkaran dengan tulisan Kufi. Ukuran dirham islam saat itu adalah 6 daniqsebagaimana pada masa Nabi Saw.
Pada masa Ustman bin Affan dicetak dirham seperti model dirham Khalifah Umar bin Khattab dan ditulis juga kota tempat pencetakan dan tanggalnya dengan huruf bahlawiyahdari salah satu kalimat Bismillah‚ Barakah‚ bismillah Rabbi‚ Allah‚ dan Muhammad dengan jenis tulisan Kufi.