usai hari, usai musim.
Esok adalah harapan,
dan detak jam adalah penantian.
Saat rindu semakin mencekik,
menyemai luka,
tepikan hati.
Lalu, padamkan lentera,
satu-persatu.
Antara senja dan dini hari,
membeku langkah di sepasang matamu,
aku rebah, menunggu dengan gelisah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!