Mohon tunggu...
Moh. Musthofa
Moh. Musthofa Mohon Tunggu... Editor - Professional Worker

Cinta Kedamaian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hortikultura dan Pesona Guru PAUD #KompasianaDESA

3 Februari 2025   08:35 Diperbarui: 3 Februari 2025   08:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di luar, guntur menggelegar. Seakan menegaskan bahwa badai tak hanya turun dari langit, tapi juga menyelimuti masa depan desa ini.

Keesokan harinya, Roni menemui Kepala Desa Pak Umar. Di kantor desa yang sederhana, ia mengutarakan idenya.

"Pak, kita harus mulai pakai teknologi pertanian yang lebih baik. Hidroponik, sistem irigasi pintar, atau pupuk organik yang bisa meningkatkan hasil panen tanpa merusak tanah."

Pak Umar mengangguk, lalu membuka dokumen di atas mejanya. "Kebetulan, tahun ini dana desa diprioritaskan untuk program ketahanan pangan paling sedikit 20% dengan melibatkan BUM Desa. Saya ingin momentum ini dipakai untuk menciptakan lapangan kerja buat pemuda, bukan sekadar proyek pembangunan."

Roni mendengar dengan seksama.

"Saya berencana membentuk program pertanian terpadu," lanjut Pak Umar. "Kita manfaatkan lahan desa untuk menanam tanaman hortikultura bernilai tinggi dengan sistem pertanian modern. Kita latih pemuda desa untuk mengelolanya. Kalau hasilnya bagus, kita bisa kembangkan jadi usaha berkelanjutan. Selain itu, kita juga bisa mengalokasikan minimal 20% dari Dana Desa untuk mendukung program ketahanan pangan tersebut, agar desa kita bisa swasembada pangan."

Roni berbinar. "Itu ide bagus, Pak! Kita bisa berkolaborasi dengan Dapur Makan Bergizi Gratis, memberikan makanan sehat bagi warga, terutama untuk balita, ibu hamil dan anak-anak sekolah. Kader Posyandu, bidan desa, dan PKK bisa berperan aktif dalam mendata warga yang membutuhkan bantuan."

Pak Umar mengangguk setuju. "Betul. Selain itu, kita akan libatkan BUM Desa untuk mengelola hasil pertanian ini, agar menjadi usaha yang produktif, mandiri dan berkelanjutan. BUM Desa juga bisa membantu distribusi hasil pangan ke pasar atau warga yang membutuhkan."

Beberapa hari kemudian, Roni dan Pak Umar mengumpulkan para pemuda desa dan tokoh masyarakat.

"Kami nggak butuh janji kosong, Pak," ucap seorang pemuda. "Apa jaminannya program ini berhasil?"

Pak Umar menatap mereka dengan serius. "Jaminannya adalah kerja keras kita sendiri. Kalau kalian bertahan di desa dan mau berusaha, kita bisa ubah desa ini jadi lebih baik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun