Selain keberhasilan mengenai BUM Desa, desa Berangas juga sangat serius mengelola program ketahanan pangan. Di tengah-tengah gagalnya program ketahanan pangan di desa lainnya, desa Berangas justru tetap bertahan (survive) dalam mengelola peternakan ayam petelur, yang juga dapat berkontribusi terhadap pendapatan asli desa.
Menariknya, setelah munculnya Keputusan Menteri Desa, PDT Nomor 3 Tahun 2025 tentang Panduan Penggunaan Dana Desa untuk Ketahanan Pangan dalam Mendukung Swasembada Pangan, Pemerintah Desa Berangas bersama BUM Desa Jaya Bersama Berangas sangat siap untuk menjalankan program ketahanan pangan dengan melibatkan BUM Desa. Sayangnya sampai saat ini, belum ada arahan yang jelas dari pemerintah supradesa terkait keputusan Menteri di atas.
Pada sisi yang lain, pengembangan literasi dasar di desa juga tidak luput dari perhatian pemerintah desa Berangas melaui optimaliasi perpustakaan desa yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, mendengarkan, berhitung, dan memahami informasi. Sasaranya sudah pasti adalah warga desa, terutama anak-anak sekolah sebagai putra-putri yang akan menghapus kesedihan ibu pertiwi seperti lanjutan bait dari penggalan lagu "Ibu Pertiwi" karya Ismail Marzuki di atas, sebagaimana berikut :
Â
Kulihat ibu pertiwi
Kami datang berbakti
Lihatlah, putra-putrimu
Menggembirakan ibu
Â
Ibu, kami tetap cinta
Putramu yang setia