Mohon tunggu...
Moh. Musthofa
Moh. Musthofa Mohon Tunggu... Editor - Professional Worker

Cinta Kedamaian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dibalik Pudarnya Pesona Gincu Marina #KompasianaDESA

16 Januari 2025   23:49 Diperbarui: 16 Januari 2025   23:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://vn.lovepik.com/image-400212558/a-girl-with-a-lipstick.html

Sedangkan pengembangan potensi keungggulan desa sebagaimana BAB II huruf E lampiran Permendesa nomor 2 Tahun 2024 salah satunya ialah pengembangan desa wisata.

"Oh, ini sangat sesuai banget pak dengan kondisi teluk masjid, tapi...." sambut sekretaris desa yang tadinya menyambut riang namun tiba-tiba loyo dan suaranya menjadi lirih sambil meneruskan ucapannya yang sedikit penasaran "tapi, apakah ini dapat diterima dan tidak dicoret oleh dinas Pak?".

Sontak akupun terperangah sambil mengerutkan kening.

Belum sempat menjawab, sekretaris desa bergumam sambil tertawa sinis "betulkan pak?".

Dalam hatiku berkata "iya juga sih, selama ini banyak kegiatan yang dianggarkan oleh desa tapi mentok pada meja tanpa solusi".

"Pak sekdes...Pak....sekdes...." teriak salah seorang warga sambil mengumpulkan dedaunan yang kering untuk dibakar.

Diskusi kamipun terputus, warga nampak semangat menjalankan gotong royong sesuai peran masing-masing.

Akupun pamit untuk melanjutkan perjalanan ke desa dampingan lainnya hingga sore menjelang.

Sebelum pulang dari Berangas, seperti biasa sebagai pendamping kami harus input laporan melalui aplikasi DRP Mobile, pada halaman pertama terdapat info terbaru yang berisi Surat Pernyataan SK TPP Tahun 2025.

Barangkali inilah yang dinanti-nanti oleh rekan-rekan pendamping beberapa hari ini, termasuk Marina.

Marina merupakan salah satu pendampin perempuan yang berparas menawan dan selalu berpenampilan menarik, wajar saja banyak lelaki kepincut dengan dirinya. Namun sayang sejak awal bulan Januari 2025 hingga tadi pagi, Marina nampak redup, bibirnya yang biasa merah merona dengan hiasan gincunya, kini redup tak lagi menawan dan badannya mulai mengurus, aura kebintangannya seperti hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun