Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Seni Mengelola Kekecewaan

20 Mei 2023   07:15 Diperbarui: 20 Mei 2023   19:09 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya dihadapkan pada dua pilihan: menulis ulang semua materi tulisan atau tidak jadi posting sama sekali.

Karena masih kesal, saya tidak memutuskannya saat itu juga. Saya pun beralih kepada pekerjaan lainnya.

Setelah lebih adem, saya mencoba mengevaluasi, kenapa bisa terjadi? Ternyata, itu karena saya terburu-buru. Ke depan, saya perlu lebih berhati-hati ketika akan melakukan proses tersebut.

Lalu, apakah saya akan menulis lagi dari nol?. 

Kalo iya, berarti buang-buang waktu dong. Saya harus kembali membuat kerangka, mendraft tulisan, riset data pendukung, dan lain sebagainya.

Saya kemudian mengingat lagi, apa tujuan (big goal) saya menulis? Jika ada hambatan dan kemudian saya pasrah begitu saja, tujuan itu tidak akan tercapai.

Saya memutuskan untuk menuliskan kembali materi yang sama, namun dengan target yang berbeda.

Target tersebut adalah, saya harus mampu menyelesaikan materi tulisan dalam waktu yang lebih singkat dan hasil yang lebih baik.

Target ini menjadi suatu hal yang menarik dan menantang bagi saya. Saya pun memperoleh energi kembali untuk menulis. Lalu, bagaimana hasilnya?

Menurut pendapat subjektif saya, berhasil tercapai.

Seni Mengelola Kekecewaan

Jika dituliskan dalam sebuah alur, maka proses mengelola kekecewaan adalah sebagai berikut:

1. Denial/Acceptance

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun