Ada juga Blogger yang selalu membawa notes kecil dan pulpen kemanapun ia pergi. Tujuannya agar ia dapat segera mencatat ide-ide yang muncul.
Salah satu sistem lainnya adalah time blocking. Dimana kita menentukan waktu khusus (sacred time) yang digunakan untuk proses penyusunan konten.
Misalnya, sacred time saya adalah 30 menit setelah subuh, yang biasa saya gunakan untuk menulis.
3. Tools Pendukung
10-15 tahun lalu, bagi seorang penulis atau Content Creator, alat-alat seperti pulpen, buku, aplikasi word dan powerpoint barangkali adalah tools pendukung utama yang digunakan untuk membuat konten.
Sekarang, di era dimana teknologi sudah semakin maju, semakin banyak pilihan tools yang memudahkan kita untuk membuat konten.
Apakah itu desain grafis, editing photo dan video, mengatur jadwal posting otomatis, editor teks, mencari trending topic, mengelola proyek, catatan dan dokumen semuanya ada alat bantunya.
Bahkan, kita bisa memanfaatkan teknologi AI (artificial intelligent)Â untuk sebagian aktivitas tersebut.
Tools pendukung lain yang tidak kalah penting adalah internet provider. Hampir seluruh proses penyusunan konten dilakukan secara online.
Tanpa koneksi internet yang bisa diandalkan, proses pembuatan konten, mulai dari ide, riset dan penyusunan materi, hingga proses editing dan publikasi bisa jadi akan terhambat.
Perjalanan Penulis sebagai Content Creator
Lebih kurang 2 tahun yang lalu, ketika penulis memutuskan untuk mulai menjadi blogger. Alasannya sederhana, karena penulis suka membaca dan melihat potensi bahwa aktivitas menulis ini berpotensi menjadi side job.
Ada banyak suka-duka selama menekuni aktivitas ini. Salah satunya adalah pengalaman yang mengesalkan namun tetap berkesan berikut ini.