Sebut saja Rudi. Dia bekerja sebagai staf administrasi di sebuah perusahaan garmen. Dia ingin meningkatkan pendapatannya.Â
Untuk itu, Rudi memiliki visi ingin menjadi seorang fotografer profesional. Dengan tekun ia belajar skill fotografi dari internet. Dia juga menabung untuk membeli kamera DSLR. Namun, di tengah kesibukannya sebagai seorang karyawan dia bingung harus mulai dari mana.Â
Rudi belum mampu mengkonversi skill dan peralatan fotografinya menjadi sumber pendapatan tambahan, alih-alih sebagai profesi utamanya.
Lain cerita dengan Anggi. Dia ingin menjadi pengusaha di bidang percetakan. Menurut pengamatannya, usaha di bidang ini masih sangat prospektif.Â
Anggi menguasai skill photo editing. Software seperti Photoshop dan Coreldraw telah dikuasainya dengan baik. Timetable telah disusun dengan rapih. Sayangnya, dia belum mendapatkan modal usaha yang cukup. Perasaan frustasi pun menghinggapi dirinya.
5 Komposisi bagi Perubahan yang Sukses
Agar suatu perubahan (transformasi) dapat terwujud, dibutuhkan 6 komposisi yang semuanya harus ada. Ketiadaan satu saja dari komposisi tersebut, akan membuat perubahan menjadi suatu hal yang sulit untuk diwujudkan.
Padahal, perubahan adalah hal yang tidak terlelakkan. Sebagaimana dinyatakan oleh sebuah falsafah yang berbunyi:
"Nothing endures but change".
Tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri.
Berikut adalah ke-enam komposisi yang dibutuhkan untuk mewujudkan perubahan, baik pada tingkat individu maupun organisasi.
Visi
Visi adalah alasan utama kenapa kita perlu untuk berubah (bertransformasi). Visi haruslah memiliki daya tarik yang kuat, sehingga kita memiliki semangat dan gairah yang tinggi untuk dapat mencapainya.
Ketiadaan visi yang jelas akan mengakibatkan kebingungan. Betapapun kita memiliki keterampilan dan sumberdaya yang dibutuhkan.
Keterampilan
Kita tahu tujuan kemana kita akan melangkah. Kita pun telah menyusun rencana (action plan) dengan baik. Namun, tanpa memiliki skill atau keterampilan yang dibutuhkan, yang timbul adalah kecemasan.
Akan muncul sebuah pertanyaan, "berapa lama waktu yang dibutuhkan mencapai tujuan yang telah kita tetapkan?".
Reward/Insentif
Kita tahu arah kemana kita akan melangkah. Kita pun telah memiliki ketrampilan dan action plan yang dibutuhkan. Apakah itu merupakan jaminan bahwa kita dapat mencapai tujuan?
Belum tentu.
Untuk mencapai tujuan, dibutuhkan konsistensi, seringkali dalam jangka panjang. Tidak jarang, akan ditemui hambatan disepanjang perjalanan.Â
Banyak dari kita yang kemudian mundur di tengah jalan setelah mengetahui bahwa perjalanan ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Untuk dapat mengatasinya, kita butuh reward system bagi diri kita sendiri. Kita perlu untuk mengapresiasi pencapaian (kecil) demi pencapaian (kecil) kita disepanjang perjalanan.
Caranya adalah dengan membreakdown tujuan besar tersebut menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil. Jika kita berhasil mencapai tujuan kecil tersebut, berikanlah diri kita sendiri reward atas pencapaian tersebut.
Hal ini akan menambah keyakinan dan rasa percaya diri bahwa kita akan dapat mencapai tujuan besar yang telah ditetapkan.
Sumberdaya
Betapapun kita yakin akan visi yang akan dituju, yang telah dilengkapi dengan keterampilan dan action plan yang matang. Itu semua tidaklah cukup jika kita tidak memiliki sumberdaya yang dibutuhkan.
Akan muncul rasa frustasi. Mengetahui bahwa kita telah mempersiapkan segala halnya namun sumberdaya yang diperlukan belum cukup tersedia.
Acapkali, kita perlu berpikir out of the box agar dapat memperoleh sumberdaya yang dibutuhkan.
Action Plan
Tanpa mengidentifikasi langkah yang tepat guna mencapai visi yang telah ditetapkan, kita dapat terjebak dalam kondisi "false start". Dimana kita merasa telah berhasil membuat progres, padahal sebenarnya tidaklah demikian.
Di dalam menyusun action plan yang benar, kita membutuhkan coach, mentor atau siapapun dan hal apapun yang dapat membimbing kita. Hal ini penting agar kita tidak tersesat atau salah mengambil jalan.
Kesimpulan
Keenam hal tersebut, jika digambarkan dalam bentuk tabel, lebih kurang adalah sebagai berikut:
Semakin kompleks perubahan yang hendak kita lakukan, maka semakin kita membutuhkan ke-enam komposisi tersebut.Â
Mengetahui hal ini sebelum memulai proses perubahan sangat penting bagi keberhasilan kita.
Semoga, dengan menerapkan rumusan tersebut, kita dapat bertransformasi menjadi pribadi - dan juga organisasi - yang lebih baikÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI