Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Sering Merasa Jenuh di Tempat Kerja? Atasilah dengan Cara Ini

3 September 2022   07:53 Diperbarui: 8 September 2022   17:08 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan dari kita sudah akrab dengan kata 'jenuh' sejak kecil. Jenuh menurut definisi KBBI adalah merasa bosan atau jemu. Dan biasanya, disertai dengan rasa lelah.

Ingatkah ketika waktu kecil, Anda terkadang jenuh ketika sedang bermain?

"Duh, bosan nih main yang ini-ini aja. Enaknya main apa ya biar ga bosan?" Gumam kita saat itu.

Apa yang kemudian Anda lakukan?

Biasanya seorang anak yang bosan dengan suatu mainan, akan meninggalkannya dan menggantinya dengan permainan yang lain. Rasa jenuh pun hilang seketika.

Kembali ke realitas saat ini, pernahkah Anda merasa jenuh ketika sedang bekerja di kantor?

Apa yang Anda lakukan ketika jenuh dengan urusan pekerjaan?

Jika solusinya semudah ketika kita bermain sewaktu masih kecil, hidup ini akan terasa lebih indah. Kita tinggal mengganti pekerjaan, jabatan atau perusahaan tempat kita bekerja begitu kita merasa jenuh.

"Tidak semudah itu Ferguso," mengutip salah satu frasa yang sempat viral. 

Tentu saja kita tidak bisa begitu saja melakukan hal-hal tersebut tanpa persiapan yang matang.

Mengenal Jenuh Lebih Dekat

"Life is never flat." Tagline salah satu produk makanan ringan kemasan ini sangat relevan dengan kehidupan kita di kantor.

Penulis yakin sebagai pekerja, jalan yang kita tempuh tidak selamanya lurus, bebas hambatan.

Di sana, Anda akan menemui banyak masalah, kendala dan berbagai hal yang tidak sesuai ekspektasi. Sehingga merasa jenuh adalah hal yang manusiawi, jika sesekali saja dirasakan.

Ilustrasi jenuh di tempat kerja. Sumber gambar: stockking di freepik.com
Ilustrasi jenuh di tempat kerja. Sumber gambar: stockking di freepik.com

Kondisi ketika sedang jenuh adalah Anda akan merasa letih. Selain itu, hilang semangat untuk bekerja, bimbang, tidak tahu hal apa yang sebaiknya dilakukan. Nah, bagaimana jika Anda sering merasa jenuh di kantor?

Solusi Kejenuhan

Para ilmuwan yang mempelajari kejenuhan setuju bahwa ciri utama jenuh adalah rasa lelah.

Dalam survei kejenuhan di tempat kerja, ada 2 hal yang biasanya menyertai rasa lelah ini, yakni:

  • Depersonalisasi. Suatu perasaan bahwa Anda tidak terhubung dengan atasan atau teman-teman di kantor. Anda merasa sendirian, seperti tidak ada yang bisa menemani.
  • Ketidakberdayaan. Suatu perasaan bahwa apapun yang Anda lakukan atau seberapa keras pun Anda mencoba, Anda tidak membuat kemajuan.

Perasaan adalah hilir dari pikiran. Rasa jenuh dan lelah terjadi ketika Anda berpikir, "Saya sudah berusaha menjadi berguna, tetapi tidak peduli apapun yang sudah saya lakukan, saya tetap tidak bisa membuat perubahan."

Kejenuhan adalah masalah psikologis. Meskipun demikian, solusinya tidak selalu mengenai otak atau mengubah cara berpikir kita.

Jika Anda renungkan kembali, seringkali situasi objektif itu sendiri yang sangat membutuhkan perubahan. Mungkin atasan Anda adalah seorang yang narsistik, egosentris atau otoriter. 

Mungkin Anda bekerja di perusahaan yang praktek bisnisnya bertentangan dengan nilai-nilai utama Anda. 

Bisa juga pekerjaan yang Anda lakukan itu-itu saja, tidak memberikan tantangan dan kebermaknaan buat Anda. Sehingga untuk mengatasinya, Anda perlu untuk mengubah situasinya. Di antaranya adalah dengan mencari atasan lain, posisi lain atau perusahaan lain.

Temukan Tujuan Anda

Alkisah tiga tukang bangunan ditanyai, "Apa yang Anda lakukan?"
Tukang bangunan pertama berkata, "Saya sedang meletakkan batu bata."
Yang kedua berkata, "Saya sedang membangun masjid."
Dan yang ketiga berkata, "Saya sedang membangun rumah Tuhan."

Tukang bangunan pertama mempunyai profesi. Yang kedua mempunyai karier, dan yang ketiga memiliki panggilan.

  • Profesi: "Saya menganggap pekerjaan saya hanya sebagai kebutuhan hidup, sama seperti bernapas atau tidur."
  • Karier: "Saya menganggap pekerjaan saya sebagai batu loncatan ke pekerjaan atau jabatan lain."
  • Panggilan: "Pekerjaan saya adalah salah satu hal terpenting dalam hidup saya."

Mereka memiliki pekerjaan yang sama, tapi cara pandang mereka terhadap pekerjaan sangat berbeda. 

Dan mereka yang memandang pekerjaannya sebagai panggilan adalah yang paling puas dengan pekerjaan dan hidupnya secara keseluruhan.

Anda pun perlu untuk mengeksplore minat dan tujuan Anda, sehingga dapat mengetahui bagaimana pekerjaan Anda bisa menjadi ekspresi dari nilai-nilai terdalam Anda.

Pekerjaan, atasan, dan perusahaan tempat Anda bekerja saat ini adalah sarana untuk mencapai tujuan Anda. Yakni suatu kondisi di mana apa yang Anda kerjakan memberikan makna bagi diri Anda dan orang lain di sekitar Anda.

Jika Anda merasa bahwa sarana yang Anda miliki sudah tidak memadai, maka sudah saatnya untuk menggantinya.

Ingatlah bahwa sebuah bibit tanaman yang baik, tidak akan tumbuh subur di tanah yang tandus. Gantilah dengan tanah yang gembur, maka tanaman itu akan tumbuh dan bunganya akan mekar dengan indah.

Solusi untuk mengatasi kejenuhan adalah dengan mengetahui minat dan tujuan Anda, kemudian mencari tempat yang sesuai untuk menjalankannya.

Selamat berproses :)

Referensi: Grit by Angela Duckworth

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun