Keempat, bisa untuk dimenangkan. Idealnya semua orang punya kesempatan dan kemampuan untuk bisa menang dan mencapai tujuannya.
Namun, bagaimana jika games tersebut ternyata tidak bisa dimenangkan?
Pernahkah Anda merasa frustasi dan putus asa dengan masa depan Anda di kantor? Bisa jadi hal itu adalah pertanda bahwa games yang sedang Anda jalani tidak bisa dimenangkan.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkannya. Diantara penyebab dominannya adalah:
1) Lingkungan kerja yang toxic. Bekerja dengan mereka yang tidak suportif tidaklah menyenangkan. Lalu bagaimana jika ada orang yang dengan sengaja menghambat pencapaian kinerja Anda?.
Data dari Glints Indonesia menemukan bahwa toxic working place adalah penyebab terbesar ketiga karyawan Indonesia resign dari pekerjaannya.
Bahkan, sebuah artikel dari MIT Sloan Management Review mengatakan bahwa prediktor terbesar dari tingkat turnover karyawan adalah toxic culture. Bahkan aspek ini 10x lebih penting dibanding kompensasi di dalam memprediksi turnover.
2) The boss from hell. Berdasarkan banyak studi, atasan yang buruk adalah alasan nomor satu kenapa karyawan meninggalkan pekerjaannya. Terdapat cukup banyak perilaku/sikap atasan yang membuat bawahannya menjadi tidak betah, stress, bahkan burn out.
Mulai dari atasan yang tidak ingin disaingi bawahan, pilih kasih, narsistik, terlalu mengontrol, tidak pernah memberikan umpan balik, mengambil kredit bagi dirinya sendiri dari pekerjaan yang dilakukan bawahan dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bagaimana solusinya?
Kuncinya adalah dengan mengubah lingkungan kerja Anda, termasuk di dalamnya adalah rekan kerja dan atasan Anda. Namun, hal ini termasuk solusi yang sulit untuk dilakukan.
Terlebih lagi atasan Anda. Dia memiliki power dengan jabatannya. Kewenangan dan kekuatan relasinya lebih kuat dibanding dengan Anda, bawahannya. Untuk menang "melawan" atasan Anda, tentu adalah hal yang sangat sulit atau bahkan bisa jadi mustahil.