Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Siapa Pemimpin yang Lebih Baik, Ekstrovert atau Introvert?

18 Juni 2022   07:33 Diperbarui: 18 Juni 2022   22:07 1541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemimpin. Gambar oleh Andrew Martin dari Pixabay

Apa yang Anda pikirkan tentang atasan Anda di kantor, apakah dia ekstrovert atau introvert? Apakah dia kompeten di jabatannya?

Mari kita sandingkan jawaban Anda dengan data dan hasil studi berikut ini.

Sebuah kajian yang dilakukan pada empat ribu manajer, menunjukkan bahwa sebagian besar dari manajer adalah orang-orang yang memiliki nilai "sangat tinggi" pada ekstroversi.

Semakin tinggi jabatannya, semakin besar tingkat ekstroversinya. 60% dari eksekutif puncak memiliki nilai "sangat tinggi" pada ekstroversi.

Sebuah kajian lain mengatakan bahwa secara positif, ekstroversi berkaitan dengan kepuasan karier, tingkat gaji, dan jumlah kenaikan jabatan yang diterima dalam karier seseorang.

Dari data-data tersebut, adalah suatu hal yang wajar jika atasan Anda adalah seorang ekstrovert. Kebanyakan leader adalah seorang ekstrovert.

Mari kita jawab pertanyaan berikutnya.

Apakah seseorang dipilih sebagai pemimpin karena kompetensinya?

Mari kita sejenak kembali ke masa sekolah atau kuliah. Ketika pertama kali berkenalan dengan teman-teman sekelas Anda, siapa yang akan dipilih menjadi ketua kelas?

Mereka yang tampak paling aktif berbicara di forum akan menjadi kandidat kuatnya. Maka, demikian juga di kantor.

Data menunjukkan bahwa Anda tidak perlu benar-benar memiliki lebih banyak pengetahuan untuk dipandang sebagai seorang pemimpin. Hanya dengan bicara lebih dahulu dan lebih sering - perilaku yang sangat ekstrover - orang akan dilihat sebagai pemimpin.

Agar karir Anda maju dengan pesat, Anda perlu mempromosikan diri. Ini terjadi secara alami pada ekstrovert.

Untuk dipandang sebagai pemimpin, faktor-faktor seperti keberanian berbicara dan kepercayaan diri untuk tampil menjadi lebih penting daripada kompetensi.

Jika Anda mengganggap atasan Anda kurang kompeten, dan dia adalah ekstrovert, barangkali memang begitulah adanya.

Lalu, bagaimana jika atasan Anda adalah seorang yang berkompeten di bidangnya, apakah dia adalah seorang introvert?

The power of introvert

Ada teori terkenal yang mengatakan bahwa untuk menjadi mahir dalam suatu bidang, dibutuhkan waktu 10.000 jam.

Ekstrovert yang suka berjejaring akan memiliki waktu lebih sedikit untuk menjadi ahli. Sedangkan Introvert memiliki cukup banyak waktu untuk menjadi mahir pada sesuatu. Mereka lebih mungkin menjadi pakar di bidangnya dibanding ekstrovert.

Menurut David Hemery yang seorang pengarang buku dan juga pemenang medali emas olimpiade, 9 dari 10 atlet terbaik adalah seorang introvert. Hal yang sangat wajar mengingat untuk menjadi olahragawan hebat perlu kedisiplinan tinggi dalam berlatih.

Siapa yang tidak tahu Cristiano Ronaldo?

Pemilik Ballon d'Or 5 kali ini dikenal dengan ketekukan dan dedikasinya yang luar biasa dalam sepakbola. Di klub manapun CR7 bermain, dia selalu menjadi orang yang pertama datang di tempat latihan dan menjadi orang terakhir yang meninggalkan tempat latihan. Tidak hanya itu, dia benar-benar mengontrol asupan nutrisinya.

Apakah CR7 seorang introvert? menurut laman thestatesman.com, jawabannya iya.

Bagaimana dengan Lionel Messi? Dia pernah dijuluki sebagai "the mute" atau "si pendiam" oleh rekan-rekan setimnya ketika bermain di Barcelona. Messi adalah seorang introvert.

Baik CR7 maupun Messi adalah kapten kesebelasan dari tim nasional masing-masing. Mereka adalah pemain bola terhebat dalam sejarah sekaligus leader dari timnya.

Jadi siapa pemimpin yang lebih baik?

Ekstrovert yang penuh dengan energi dapat membangkitkan semangat anggota tim yang dipimpinnya. Networking yang luas, akan memudahkannya di dalam memfasilitasi anggota tim di dalam menyelesaikan tugasnya.

Introvert, dengan penguasaannya yang dalam terhadap bidang tertentu, membuatnya dapat memberi panduan bagi anggota tim yang membutuhkan.

Menurut Prof. Adam Grant, apakah seorang ekstrovert atau introvert yang menjadi pemimpin yang lebih baik, itu tergantung pada siapa yang dipimpinnya.

Ketika para pegawainya pasif, pemimpin ekstrovert yang suka bergaul dan energetik akan bersinar. Di sisi lain, ketika mengelola para pekerja yang berpengalaman dan termotivasi, pemimpin introvert yang lebih baik. Mereka mengetahui cara untuk mendengarkan, menolong dan memberi kesempatan kepada mereka.

Jadi, apakah Anda ekstrovert atau introvert, Anda bisa menjadi pemimpin yang sama baiknya. Hanya saja, untuk dapat terpilih sebagai pemimpin, dibutuhkan keberanian untuk tampil dan networking yang luas. 

Bagaimana dengan introvert, apakah berpeluang?

Introvert dan Networking

Networking atau membangun relasi luas bukanlah sifat alami dari introvert. Padahal, kemampuan membangun networking sangat berhubungan dengan kesuksesan karir seseorang. Apa yang dapat dilakukan seorang introvert untuk membangun networking dengan tetap nyaman dengan diri sendiri?

Menjadi seorang teman.

Itu adalah jawaban dari Adam Rifkin, seorang yang pernah mendapat gelar sebagai orang dengan networking terbaik di Silicon Valley oleh majalah Fortune. Disebutkan bahwa dia adalah seorang introvert yang pemalu. Ketika ditanya apa rahasianya? dia menjawab:

"Lebih baik memberi daripada menerima. Carilah peluang untuk melakukan sesuatu bagi orang lain. Jangan menawarkan sesuatu karena Anda menginginkan sesuatu sebagai balasan. Jadilah seorang teman".

Sudahkah Anda menjadi teman yang baik?

Sumber:
1. Barking Up the Wrong Tree by Eric Barker
2. Give and Take by Adam Grant
3. https://www.thestatesman.com/lifestyle/introvert-sneak-peek-letter-extrovert-1502559963.html
4. https://bola.tempo.co/read/612795/lionel-messi-ternyata-seorang-introvert

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun