Baik CR7 maupun Messi adalah kapten kesebelasan dari tim nasional masing-masing. Mereka adalah pemain bola terhebat dalam sejarah sekaligus leader dari timnya.
Jadi siapa pemimpin yang lebih baik?
Ekstrovert yang penuh dengan energi dapat membangkitkan semangat anggota tim yang dipimpinnya. Networking yang luas, akan memudahkannya di dalam memfasilitasi anggota tim di dalam menyelesaikan tugasnya.
Introvert, dengan penguasaannya yang dalam terhadap bidang tertentu, membuatnya dapat memberi panduan bagi anggota tim yang membutuhkan.
Menurut Prof. Adam Grant, apakah seorang ekstrovert atau introvert yang menjadi pemimpin yang lebih baik, itu tergantung pada siapa yang dipimpinnya.
Ketika para pegawainya pasif, pemimpin ekstrovert yang suka bergaul dan energetik akan bersinar. Di sisi lain, ketika mengelola para pekerja yang berpengalaman dan termotivasi, pemimpin introvert yang lebih baik. Mereka mengetahui cara untuk mendengarkan, menolong dan memberi kesempatan kepada mereka.
Jadi, apakah Anda ekstrovert atau introvert, Anda bisa menjadi pemimpin yang sama baiknya. Hanya saja, untuk dapat terpilih sebagai pemimpin, dibutuhkan keberanian untuk tampil dan networking yang luas.Â
Bagaimana dengan introvert, apakah berpeluang?
Introvert dan Networking
Networking atau membangun relasi luas bukanlah sifat alami dari introvert. Padahal, kemampuan membangun networking sangat berhubungan dengan kesuksesan karir seseorang. Apa yang dapat dilakukan seorang introvert untuk membangun networking dengan tetap nyaman dengan diri sendiri?
Menjadi seorang teman.
Itu adalah jawaban dari Adam Rifkin, seorang yang pernah mendapat gelar sebagai orang dengan networking terbaik di Silicon Valley oleh majalah Fortune. Disebutkan bahwa dia adalah seorang introvert yang pemalu. Ketika ditanya apa rahasianya? dia menjawab:
"Lebih baik memberi daripada menerima. Carilah peluang untuk melakukan sesuatu bagi orang lain. Jangan menawarkan sesuatu karena Anda menginginkan sesuatu sebagai balasan. Jadilah seorang teman".