Saya (guru) : murid-murid, dari daftar rancangan di atas, adakah poin-poin yang sama?
Murid 1: Ada Pak yaitu buang sampah pada tempatnya, jangan coret-coret dinding dan jagalah kebersihan.
Saya: Apa yang sebaiknya kita lakukan agar ketiga kalimat itu menjadi efektif?
Murid 2: Digabung aja Pak, kita ambil salah satunya yang dapat mewakili yaitu jagalah kebersihan kelas.
Murid lain (serentak): Setuju Pak...
Selama proses diskusi dengan murid ada beberapa poin rancangan kesepakatan yang digabung menjadi satu seperti pada cuplikan di atas. Di samping itu, ada juga poin rancangan yang harus dikeluarkan karena tidak relevan seperti harus membawa uang jajan secukupnya ke sekolah.Â
Akhirnya disepakati lima poin kesepakatan  kelas. Hasil kesepakatan kelas yang sudah final ditandatangani oleh semua murid dan guru dan selanjutnya dipasang di depan kelas.
Keterlaksanaan kesepakatan kelas ini selama dua bulan pertama secara umum sangat baik. Perilaku yang murid tunjukkan sudah sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dan ini membuat saya senang.Â
Namun, memasuki bulan ketiga ada salah satu kesepakatan yang belum berjalan optimal yakni mengikuti kegiatan KBM tepat waktu. Ada dua sampai tiga murid yang sering telat datang.Â
Tetapi secara keseluruhan murid masih menunjukkan kepatuhannya pada kesepakatan kelas. Saya harus mencari tahu penyebab murid-murid saya itu yang awal-awalnya disiplin waktu namun belakangan berubah. Di sisi lain saya mengapresiasi atas kerja sama murid yang masih konsisten pada kesepakatan.