Mohon tunggu...
Ibnu Abdillah
Ibnu Abdillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - ... kau tak mampu mempertahankan usiamu, kecuali amal, karya dan tulisanmu!

| pengangguran, yang sesekali nyambi kuli besi tua |

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi Itu Siapa, Sih? Pemain, Pelatih, atau Pemilik Barcelona?

6 November 2019   20:55 Diperbarui: 7 November 2019   07:42 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelaskan tentang Messi, tentu saja akan sangat sulit. Banyak sekali sisi yang bisa dikupas, dan itu sangat khas. Kita harus akui, bahwa di antara milyaran manusia yang pernah menginjakkan kakinya di planet ini, ia adalah salah satu pemain sepak bola yang sangat luar biasa, setidaknya untuk Barcelona, bukan untuk negaranya: Argentina.

Kita harus akui kehebatan Messi. Tubuhnya yang mungil mampu bergerak lincah, pemain lawan kerap dibuat terperangah. Kaki kirinya luar biasa. Meski tak banyak "model" dalam membuat goal spektakuler, paling banter hanya dengan mencongkel bola, tapi larinya melesat dengan dribling dan penguasaan bola yang hebat.

Di luar lapangan, ia lebih banyak diam dan tersenyum saja. Hidupnya nyaris terlalu standard untuk ukuran mega bintang dengan uang triliunan. Pacaran, punya anak, menikah, dan tak terlalu jauh masuk pada kehidupan yang bingar. Jauh dari gosip-gosip murahan yang kadang dihembuskan untuk ketenaran. Mungkin benar juga, ia adalah penganut Yahudi yang taat.

Soal Messi dan kehebatan bermain bolanya, terlalu panjang untuk dijelaskan. Intinya, Messi itu hebat dan luar biasa sebagaimana gelar yang sama pantas kita sematkan pada Cristiano Ronaldo juga.

Tapi selain itu, ada hal yang membuat saya terheran-heran. Terutama ketika di balik semuanya, Messi mulai jatuh pada egoisme berlebihan. Emosional. 

Lama sekali sebenarnya ingin menuliskan tentang ini; soal arogansi Leonel Messi di Barcelona sebagai pemain, yang pada titik tertentu bisa menentukan "nasib" pemain lainnya. Kadang serupa pelatih, bahkan mungkin mirip pemilik klub.

Beberapa waktu lalu terungkap SMS Messi kepada Pep Guardiola agar mengusir Ibrahimovich dari Camp Nou dan benar-benar terusir, komentar agar Kevin P Boateng tidak dimainkan, hingga rasa jengkel Messi kepada Pep Guardiola, mantan pelatih yang memoles panggung sangat cantik untuknya, hanya karena Pep menelpon Neymar dan membicarakan soal transfer.

Seperti diketahui, Messi adalah sosok yang paling ngebet untuk memulangkan Neymar setelah dianggap "berkhianat" dengan pindah ke PSG. Entah dengan cara apa membelinya karena kita semua tahu, Barca sedang menumpuk utang. Mendatangkan Neymar adalah "jalan sesat" meski sangat mungkin jika Barca menjual beberapa pemainnya.

Messi memang istimewa dan karena itulah ia sangat dijaga, karena itu ia disebut "the mesiah", karena itulah dilarang membuatnya ngambek, karena itulah ia mendapatkan kemewahan, karena itulah ia mendapat semacam privilege, dan karena ia memang memiliki kontribusi besar dalam perjalanan Barca di sepak bola modern dengan diraihnya beberapa tropi bergengsi.

Tapi justru karena itu pulalah, Messi kemudian tampil agak arogan, terutama perilaku yang ditunjukkan terhadap sesama pemain Barca. Sama-sama hebat dan selalu disandingkan, terutama dalam perebutan gelar individual, Messi selalu dianggap menjadi antitesis Cristian Ronaldo yang diasumsikan pongah, arogan, dan dianggap sombong oleh Messi. Tapi pada akhirnya, "power" terlalu besar yang dimilikinya, membuat Messi cenderung arogan, meski dengan cara yang lebih soft.

Arogansi tersebut tampak selain beberapa hal yang sudah dijelaskan di atas, juga tergambar dari bagaimana Messi meminta beberapa pemain untuk dijual. Bersumber dari media olah raga mainstream dan sepertinya tidak sedang ngehoaks, berikut penjelasannya.

Seperti diuraikan oleh BolaSport.com yang dikutip dari Don Balon, Lionel Messi dilaporkan meminta Barcelona untuk menjual tiga pemain yang dianggapnya "tak layak". Pertama, Sergi Roberto yang dianggap tidak pantas menjadi pemain inti karena terlalu malas saat menjadi gelandang tengah dan secara fisik terlalu lemah untuk mengisi bek kanan.

Kedua, Nelson Semedo yang sebenarnya tidak terlalu buruk dengan total mengukir tiga assist dari 11 partai La Liga. "Apa yang bisa ia lakukan hanya berlari ke segala arah seperti ayam," tulis Don Balon. Ketiga, Ousmane Dembele. Dengan transfer mahal, Dembele dianggap tidak terlalu signifikan memberikan peran dan kontribusi, apalagi sering didera cidera.

"Ernesto Valverde dan Messi sepakat untuk tidak memberi Dembele menit bermain dan meminta dia sesegera mungkin pergi dari Barca," tulis Don Balon. (Lihat sumber berita disini)

Tak hanya itu, Messi juga dikabarkan akan "mengusir" anak baru Barca, bek sayap muda yang direkrut dari Real Betis dengan mahar 18 juta euro, Junior Firpo. Dua hal yang, konon, menjadi alasannya, yaitu soal cedera dan tweet kontroversial Firpo tahun 2011 lalu, bahwa ia akan mematahkan kedua kaki Messi hanya dengan satu tendangan. Lengkapnya disini.

Beberapa kali kita memang melihat Messi yang tak lagi "menunduk" dan ramah. Sesekali ia tampil agak arogan, emosional, dan kadang tak wajar. Hampir serupa dengan beberapa laku Cristiano Ronaldo, yang semakin tua tampak semakin wise. Apakah ini berhubungan dengan kondisi fisik yang tak bisa dibohongi, beberapa kali cedera, mulai menua, tak lagi produktif dan atraktif, atau mungkin menjadi semacam tanda-tanda awal dari post power sindrome? Entahlah...

Pada titik ini saya, dan mungkin pembaca, berpikir siapa sebenarnya Messi itu? Apa posisi Messi di Barca selain pemain? Messi itu siapa, sih? Pemain, pelatih, asisten pelatih, atau setengah pemilik klub Barcelona, kok, kuasanya melebihi pemain sekelasnya? Apakah ia an extraordinary player yang diberikan kewenangan tertentu hanya karena takut ia berpaling dan hengkang?

Padahal hengkang atau tidak, Messi tetap akan menua. Sebentar lagi tak akan kita nikmati aksi-aksi gilanya di lapangan, kecuali, mungkin saja otomatis akan menjadi pelatih pasca pensiun. 

Tapi tak begitu juga memperlakukan sosok yang istimewa, sebab kalau itu benar yang diberitakan, apakah etis dikatakan dan dilakukan seorang Messi? Tidakkah hanya menciptakan kegaduhan, ketidak nyamanan di ruang ganti, serta situasi serba canggung di antara pemain?

Kemewahan yang berlebihan, memang cenderung membutakan. Mendorong seseorang untuk mudah emosional dan berprilaku arogan. Di Barca, Messi bermain sangat gila dan luar biasa, tapi di Barca juga, ia menjadi serupa Raja yang tak mudah disentuh dan punya kuasa hingga kerap menampilkan laku-laku tak penting untuk pemain sekelasnya.

Tapi, tolong bantu saja menjawab, siapa Messi sebenarnya di Barca? Pemain sekaligus nyambi apa saja ia di Barca?

Salam

Mustafa Afif
Kuli Besi Tua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun