Tapi masalahnya, mereka itu adalah anggota dewan yang terhormat. Membuat malu dan nyinyir berarti hidup rakyat kecil akan tamat. UU ITE akan dijadikan senjata yang ampuh dan keramat. Kritik yang membangun akan dianggap merendahkan martabat.
Soal kinerja, untuk apa kita awasi? Perubahan apa yang bisa diharapkan dari kedaulatan semu yang dimiliki rakyat ini? Betul ada kritik dari lembaga, LSM, dan kelompok tertentu tapi adakah perubahan?
Jadi, biarkan saja. Sesuka-seka mereka. Rasionalisasi berpikir rakyat akan kalah cerdas dibandingkan rasionalisasi mereka yang suka berpatgulipat.
Sekali lagi, tak ada generalisasi pada tulisan ini, sebab kita akui ada sosok-sosok legislator yang siap bekerja, berintegritas, dan kalah pengaruh saat di ruang sidang terbuka saja.
Kita berharap akan ada perubahan melalui para legislator di periode yang akan datang. Munculnya wajah-wajah baru, semoga akan menjadi angin segar.
Bentuk pengawasan terbaik kita adalah memberikan masukan dan kritik, meski ujung-ujungnya tak dihargai. Selebihnya, biarkan kita evaluasi pada masa yang akan datang: dipilih lagi atau dilupakan!
Salam
Mustafa Afif
Kuli Besi Tua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H