Mohon tunggu...
Ibnu Abdillah
Ibnu Abdillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - ... kau tak mampu mempertahankan usiamu, kecuali amal, karya dan tulisanmu!

| pengangguran, yang sesekali nyambi kuli besi tua |

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Suporter Madura United dan Ekspresi Cinta yang Salah

5 Agustus 2019   21:31 Diperbarui: 6 Agustus 2019   01:40 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlepas dari itu, hal ini harus menjadi pelajaran bagi para Suporter Madura United, bahwa sepak bola itu harus dinikmati dengan sebegitunya. Menikmatinya saat menang, dan tetap setia saat kalah. Tak perlu ada tindakan anarkisme, vandalisme, dan chants kotor untuk menunjukkan rasa cinta terhadap tim kesayangan.

Dalam satu sisi, harus juga diakui suporter Madura United masih termasuk "baru" dalam belantika persepak-bolaan di Indonesia. Semoga apa yang terjadi menjadi pendewasaan.

Suporter Madura United harus ikut terlibat dalam menciptakan persatuan dalam sepak bola. Mereka harus bersahabat dengan suporter tim manapun. Mereka harus menjadi tuan rumah yang baik untuk semua tamu yang datang ke Markas Besar Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan. Mereka harus menjadi tamu yang baik saat bertandang ke rumah lawan. Frasa khas sittong dhere dan taretan dhibik sepertinya harus dihunjamkan kembali.

Mari hentikan. Jangan menjadi kebiasaan.

"Mun gik maksah, ambhu jhek nyungu' bola. Oreng rasis, vandal, tokang ngumir ben tokang ca' nguca'en osa bueng deri Stadion. Ontalagi. Soro mule, jhek berrik labeng. Berarti jiah tak cinta ka Madureh. Benni taretan karena ak sittung dhere"

Akhirnya, rasisme masih tampak nyata, ia tak pernah mati. Rasisme, vandalism, anarkisme adalah racun yang mematikan bagi sepak bola. Sepakbola yang mestinya menyatukan berbagai perbedaan, meleburkan segenap identitas dalam sub-kultur bernama "penikmat sepak bola" justru menjadi begitu mengerikan. Mari kita hentikan, dan suporter Madura United harus berada di garda terdepan.

Salam Sittong Dhere!
Mustafa Afif, Asli Oreng Madureh.

Tulisan ini dimuat di : https://wp.me/pb2yOk-1m

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun