Mohon tunggu...
Ibnu Abdillah
Ibnu Abdillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - ... kau tak mampu mempertahankan usiamu, kecuali amal, karya dan tulisanmu!

| pengangguran, yang sesekali nyambi kuli besi tua |

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Suporter Madura United dan Ekspresi Cinta yang Salah

5 Agustus 2019   21:31 Diperbarui: 6 Agustus 2019   01:40 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara melawan yang paling nyentrik justru datang dari bocah berusia 19 tahun bernama Moise Kean. Dengan berani ia berhasil mempermalukan suporter Cagliari yang mengejek warna kulitnya dengan gol dan selebrasi menantang: membuka tangannya, melototin yang mengejeknya dengan tanpa satu kata pun! Tatapannya menantang.

Sementara Mario Balotelli, sosok penuh kontroversial dan bengal, mungkin menjadi pemain yang selalu dihantui rasisme. Dari Inggris, ke Italia, hingga ke Prancis, Balotelli secara konsisten mendapatkan perlakuan rasis dari tribune. Konon, pernah suatu ketia ia menagis di bench karena serangan suporter. Pembaca tentu masih ingat ketika suporter Juventus pernah meneriakinya dengan "tidak ada orang Italia berkulit hitam!".

Rasisme juga terjadi disini, di negeri ini. Kita tak bisa lupa ketika suporter Jakarta meneriaki Mbida Messi, pemain Persib, dengan kata "monyet". Kita juga masih ingat ketika Suporter Sriwijaya FC menghina pemain Persipura dengan suara-suara menyerupai suara monyet.

Namun, sependek pengetahuan saya, memang tak terlalu banyak kisah rasisme menghiasi sepak bola di negeri ini sebab sebagian besarnya didominasi oleh vandalisme, anarkisme, serta chants yang menyerang secara verbal. Serangan fisik dan psikis yang mematikan, dan itu tak kalah mengerikan!

Mari kita bergeser ke Madura.

Seperti kita tahu, geliat persepak bolaan di Madura mulai terasa sekira hampir satu dekade belakangan.

Status sebagai penikmat berubah menjadi pelaku ketika Persepam Madura United berhasil menjejakkan kaki di Indonesian Super League (ISL), kasta tertinggi kompetisi sepak bola di Indonesia sebelum berganti nama menjadi Liga 1 sebagaimana sekarang.

Sejak saat itu, sepak bola di Madura mulai hidup. Ketika Persepam Madura United ternyata hanya mampu bertahan selama dua musim, geliat sepak bola di Madura tak padam. Apalagi dengan munculnya Madura United yang saat ini berlaga di Liga 1 dan menjadi salah satu tim menakutkan di Indonesia.

Madura United adalah tim sepak bola yang paling dibanggakan oleh masyarakat Madura (baik yang di Madura, yang di perantauan, dan mungkin bagi "Madura Pendalungan"). Madura United, sebagaimana Persepam Madura United sebelumnya, berhasil "mengganggu" dominasi tim sepak bola Jawa Timur "daratan" seperti Arema Malang, Persela Lamongan, Persebaya Surabaya, Persik Kediri, dan beberapa tim lainnya.

Sebagian kecil orang, mungkin tidak terlalu appreciate karena Madura United dianggap tim yang tidak lahir dari "Rahim" Madura. Sebagaimana kita tahu, Madura United adalah hasil "beli jadi" klub PBR (Pelita Bandung Raya). 0Membeli tim yang sudah jadi lalu "diangkut" ke Madura. Namun, hal itu tak mengurangi kebanggaan mayoritas masyarakat Madura terhadap tim yang saat ini duduk di papan atas klasemen sementara Liga 1.

Hal unik dari Madura United adalah bersatunya semua suporter dari empat Kabupaten di Madura untuk memberikan dukungan. Seperti diketahui, Madura United memiliki suporter fanatik yang terdiri dari 4 elemen suporter dan menamakan dirinya dengan Suporter Madura Bersatu, yaitu Taretan Dhibik (pendukung Persepam Pamekasan), Peccot Mania (pendukung Perrsu Sumenep), Trunojoyo Mania (Truman, pendukung Persesa Sampang), K-Conk Mania (suporter tertua pendukung Perseba Bangkalan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun