Lalu, apakah rakyat Jakarta, yang oleh banyak kalangan dianggap lebih rasional, juga akan memilih calon dengan tipologi "kecenderungan baru" seperti itu? Saya pribadi berharap tidak. Semoga tidak. Saya percaya, sebagaimana tahun 2012 lalu, rakyat Jakarta lebih memilih sosok yang membumi, sopan-santun, ngemong, tidak berjarak dengan rakyat, mengajak rakyat membangun bersama, sekaligus sosok yang berprestasi, bekerja, ada hasil dan perubahannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI