Bangku Patah
Sosoknya biasa saja tidak tampan tapi juga tidak jelek, murid kenamaan di SMA Khatulistiwa, kok namanya viral padahal fisiknya standart. Eh tunggu dulu..!! Jangan salah, Rama punya keistimewaan yakni dia bisa buat puisi cinta yang bikin cewek klepek - klepek. Sentuhan - sentuhan halus dalam menyuarakan isi hati begitu romantis, menerbangkan hati perempuan ke angkasa.
Karena begitu rajinnya buat puisi, sampai tiada hari tanpa membuat puisi yang ia tulis di kertas, kemudian dilemparkan ke kelas sebelah tapi yang melempar bukan Rama.Yang melemparkan adalah Thariq siswa sok jagoan karena orang tuanya anak pemilik yayasan, berkali - kali dia mengganggu Rama untuk menjadi ploncoan. Tapi Thariq melakukan kesalahan luar biasa ketika ia melemparkan puisi ke kelas Dewi sinta anjarwati, siswi paling cantik dan pintar SMA Khatulistiwa. Kertas puisi yang berbentuk pesawat itu mendarat tepat di wajah Sinta, tapi anehnya Sinta tidak marah ia simpan kertas itu ke dalam tasnya. Thariq tetap begajulan tidak punya hati, sambil tertawa ia mendekati Rama.
"Hai..Rama berhenti kamu buat puisi jelek itu" katanya.
" Kamu sudah jelek jangan kau perjelek lagi dengan kata - katamu yang seperti sampah" tambahnya lagi.
Rama diam tidak menanggapi percuma diladenin, kalau dia lapor kebapaknya resikonya pasti berat. Apalagi Rama sekolah di SMA Khatulistiwa berkat bantuan dari yayasan situ. Dalam hatinya, mengalah lebih baik daripada menambah masalah.
Sinta belum membuka puisi kertas yang berbentuk pesawat, dia sempat mengintip sekilas tertulis yang membuat adalah Rama, dalam hatinya Sinta mengidolakan puisinya Rama tapi dia malu berterus terang.
Setiba di rumahnya buru - buru Sinta masuk kamar dia membuka tas kemudian diambil puisi pesawat itu seketika dia membacanya "
 Sejuta wangi cinta semerbakan langit hatiku..
 Memandangmu bagaikan aku bangkit dari kematian..
 Kegelapan yang memenjara sepiku usir dengan senyum menawan..
 Aku takkan biarkan bungaku terenggut oleh kumbang jalang..
 Penghisap madu pemain perasaan perempuan..
 Aku datang menyuarakan kesejatian..
 Suci laksana cinta Rama pada Sinta sang dewi kayangan..
Penggalan puisi pendek itu begitu meresap ke dada Sinta, bagaimana bisa nama dia tertulis pada puisi itu, apakah Rama menaruh hati padaku. Ah aku ke "ge-er" an, Sinta terlalu cepat ambil kesimpulan.Tapi aku kan banyak yang menyukai berkali - kali dia dapat salam dari cowok. Tapi cowok - cowok yang mengatakan cinta padanya tidak ada yang bisa membius hatinya. Mereka dari kejauhan seperti pemancing ikan namun ikan tersebut tidak tertarik dengan umpan tersebut. Termasuk juga Thariq cowok penguasa SMA Khatulistiwa, Dia terang - terang suka pada primadona sekolah tapi Sinta pun tidak suka walau dia anak pemilik sekolah.
Hari rabu jam pelajaran Matematika kosong karena gurunya menghadiri rapat, tugas diberikan, tapi Rama tidak begitu suka mencatat Matematika, dia lebih senang mencoret - coret puisi karena baginya puisi itu hidup dan menumbuhkan jiwanya hijau dan mekar seperti pohon yang tersiram air. Saat menulis puisi Thariq masuk ke kelas Rama seperti biasa tahu Rama menulis puisi diambil kertas tersebut kemudian disobek berkeping - keping. Rama menahan diri untuk tidak marah, mengetahui Rama tidak menggubris, Thariq bertambah marah tiba - tiba dia dorong Rama sampai terjungkal, teman - teman Thariq tertawa mengetahui Rama terjatuh.Â
Gerombolan itu ikut senang, tapi na'as bagi Thariq bangku yang di duduki Rama patah sehingga berita tentang bangku patah itu terdengar sampai ke kepala sekolah. Dan kepala sekolah yang juga kebetulan bapaknya Thariq begitu marah luar biasa.Â
Dipanggilah Thariq keruangan kepala sekolah dia dihukum untuk mencari orang yang bernama Ki Anom. Thariq masih tidak terima dengan sikap bapaknya yang membela Rama tapi daripada dia dipindahkan sekolah, dia menurut untuk mencari seorang yang bernama Ki Anom, siapa dia gerangan..?
Rama terjatuh dari bangku itu juga terdengar ke Sinta dia begitu iba, Sinta ingin memberi bantuan semangat pada Rama tapi Sinta tidak tahu harus memulai darimana. Dia malu untuk ngomong dahulu kalau punya perasaan pada Rama, puisi Rama benar - benar membuat jiwa Sinta bergelora dan bahagia. Ketika Sinta masih berkecamuk dengan hatinya.Â
Ambar sahabat Sinta mendekatinya, sebenarnya Ambar sudah tahu kalau Sinta suka pada Rama, akhirnya ketika didesak Sinta mengakuinya dan dia sekarang lagi galau. Ambar berusaha cari jalan bagaimana agar dua hati ini bisa bertemu, maka munculah ide bagaimana Sinta mendekati Rama untuk belajar bagaimana cara menulis puisi yang indah.Â
Apalagi dua hari yang lalu ada tugas untuk menulis sastra lama karangan sendiri,kenapa tidak memilih puisi saja. Ide tersebut diterima oleh Sinta tapi dia masih malu untuk memulai. Ambar memberi jalan keluar, biar dia yang menghubungi Rama kebetulan sepupunya teman akrab Rama. Maka diaturlah rencana itu serapi mungkin semoga dilapangkan jalannya..
Thariq berusaha keras mencari alamat ki Anom, dia bersusah payah akhirnya dia menemukan,rumahnya di tepian hutan yang memisahkan dua desa. Dia ketuk pintu rumah tua tersebut yang semua bahannya terbuat dari jati. Munculah orang tua yang membukakan pintu, umurnya berkisar 70 tahunan tapi dia masih lincah dan cekatan. Setelah basa basi sebentar masuklah Thariq sambil duduk di atas tikar yang terbuat dari penjalin dia amati seisi rumah tersebut, dia kaget tiba - tiba ada foto kedua orang tuanya di dinding jati.Â
Dia mulai penasaran, setelah di suguhi minuman teh hangat, Ki Anom mulai membuka obrolan, apa maksud kedatangan kerumahnya? Thariq menceritakan tentang bangku patah yang diperintah bapaknya untuk menemui Ki Anom. Mengetahui bangku patah dan yang merusak adalah anak remaja di depannya. Wajah Ki Anom berubah merah seperti menahan marah membuat Thariq beringsut mundur takut.Â
Tapi karena penasaran dia kuatkan nyalinya sambil menunggu cerita Ki Anom, dengan memasang wajah menyesal. Ki Anom menceritakan asal usul bangku patah dan ternyata bangku patah tersebut adalah bangku milik Ki Anom, bangku tersebut dipakai ibu Thariq waktu melahirkan, bangku persegi panjang berukuran 2 meter sebagai saksi perjuangan hidup mati ibu Thariq.Â
Ki Anom adalah dukun bayi yang biasa membantu orang melahirkan yang mengalami kesulitan. Waktu itu bapak Thariq tidak bisa membawa kedokter karena keterbatasan biaya. Dan Thariq setelah dilahirkan punya penyakit anemia aplastik yaitu kekurang sel darah merah akut, untuk membantunya maka Rama yang mempunyai darah sejenis dengan Thariq menyumbangkan darahnya.Â
Akhirnya Thariq selamat, tahu jasa Rama yang luar biasa bapak Thariq berjanji untuk menyekolahkan Rama sampai kuliah. Lalu siapa Ki Anom ada hubungan apa dengan Rama, ternyata Rama adalah cucunya. Dia sewaktu kecil sangat menyukai bangku tersebut untuk tidur - tiduran di halaman rumah sambil melihat bulan purnama dan bintang - bintang yang indah bergelantungan.Â
Sehingga ketika Rama sekolah di SMA Khatulistiwa kakeknya membawakan juga bangku tersebut untuk menjadi inspirasi Rama menulis puisi - puisinya. Karena Rama bercita - cita ingin menjadi penyair terkenal seperti idolanya Jalaludin rummi. Thariq mengetahui kisah hidupnya seperti itu sangat menyesal dia ingin meminta ma'af pada Rama kalau bisa ingin bersujud di kakinya. Setelah itu Thariq berpamitan pada Ki Anom dia mau meminta ma'af atas kesalahan yang dilakukan selama ini.
Esoknya Thariq buru - buru mencari Rama tapi Rama tidak ada di kelas, dia bingung kemana mencari Rama, Â sehingga ada siswa yang memberitahu kalau Rama keperpustakaan bersama Sinta dan Ambar. Wah ini pasti ramai, Thariq langsung menghajar Rama karena Sinta cewek incaran Thariq sekarang bersama Rama, dugaan semua teman - teman Rama. Dan mereka membututi Thariq ke perpus berharap melihat Thariq membantai Rama, mereka iri pada Rama karena Rama bisa menaklukan hati Sinta.
Sampailah Thariq cs ke perpustakaan, penjaga perpus membungkukkan diri pada Thariq karena ia ahli waris SMA Khatulistiwa. Setelah tanya di mana Rama, maka sampailah Thariq ke ruang baca, dan di sana terlihat Rama dan Sinta yang duduk sangat dekat cinta mereka sudah tumbuh mekar sekarang. Kedua sejoli tersebut mengetahui ada Thariq  datang, sekilas ada wajah ketakutan pada Rama begitu juga Sinta tapi ketakutan sirna ketika Thariq memeluk Rama sambil meminta ma'af bahkan dia menangis sejadi - jadinya. Thariq sudah tidak menghiraukan keadaan sekitar yang dia lakukan adalah penyesalan tiadatara.Â
Rama pertama bingung  dengan perlakuan Thariq, namun setelah dijelaskan semuanya akhirnya Rama ikut terharu.Kedua kembali berpelukan. Sinta yang mengetahui kejadian itu ikut meneteskan air mata. Bangku patah memberi pelajaran tentang makna persahabatan dibalik musibah ada hikmah yang sungguh luar biasa.
Sekian.
Surabaya, 10 Maret 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI