Tidak pernah letih untuk bermimpi.
Namun sayang bulan sudah dipinang.
Kesedihan menjadi teman abadi sang pemuji.
Tetes air mata dan darah tidak terhiraukan.
Berjumpa bulan dalam khayalan menjadi pengobat hati.
Kegersangan yang hakiki terjawab semu dengan kabar sunyi.
Melupakan bulan sangat susah sekali.
Memimpikan bulan tidak pernah muncul kembali.
Bulan menjauh..pemuji semakin hancur luluh.
Bersama bulan..pemuji hapuskan hidupnya dalam takdir diri
Mematikan semua hasrat cinta dalam pelarian.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!