Mohon tunggu...
Kimmy ahmad
Kimmy ahmad Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis jalanan, hanya ingin berbagi tulisan yang disenangi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Sedih di bangku taman

15 Januari 2022   16:53 Diperbarui: 5 Februari 2022   12:06 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Boy, kamu jangan ngeledek" Karin tidak terima.

" Karin, lelaki bukan cowokmu satu - satunya di dunia  masih banyak yang lebih dari dia". Aku tenangkan perasaan Karin.

" Kamu sudah ditinggal selingkuh, apa yang kamu harapkan dari dia " Masih ku teruskan jurus - jurus penenang wanita.

" Ya boy, aku bertahap untuk melupakan dia ". Karin mulai tenang, wajah merahnya kembali memutih semakin cantik saja.

" Kamu sekarang kerja dimana " tanya Karin padaku.

" Aku kerja di Bank ". Jawabku.

Karin sudah mulai lepas dan bisa tertawa, dia kerja  sebagai akuntan di perusahaan Kontraktor.
Kami berdua sudah mulai akrab mungkin karena sudah mengenal lama. Di sela sela bergurau tidak lupa memori SMA kami ceritakan, di mana Karin pernah usil menempelkan kertas ke punggungku yang bertuliskan " namaku Boy butuh belaian dan kasih sayang " Sontak saat aku ke kantin sekolah semua mentertawakanku.

Saat kuingatkan kejadian itu, tiba - tiba Karin diam. Kemudian tanpa sengaja tangannya menyentuh tanganku, Dia memegang erat sambil berkata : " Boy maafin aku ya, Aku tahu aku salah waktu itu dan mengapa aku selalu usil padamu, karena aku melihatmu itu kamu beda dengan cowok - cowok lain. Kamu polos dan baik" jelas Karin padaku.
Aku diam saja.

" Boy, boleh nggak pertemuan kita yang tidak sengaja ini, aku kembali untuk memperbaiki masa laluku" . Karin memegang lebih erat.

" Maukah kau menjadi pengganti hatiku yang terluka, tapi kamu tidak perlu menjawab sekarang ". Karin membombardir diriku dengan membabibuta.

Aku jujur, mulai awal pertama berdiri di taman melihat perempuan cantik yang murung sudah jatuh hati. Dan dia teman lama yang selalu usil sekarang dia menitipkan hatinya kepadaku.Sungguh cepat sekali kejadiannya. Kami saling bertukar nomer handphone,
Hari - hari berikutnya aku menjalin hubungan sama dia. Karin tetap asyik dan menyenangkan, timbulah perasaan nyaman di antara kita sehingga kami memutuskan jadian. Sekarang gadis pemurung kembali menjadi ceria seperti kembang - kembang yang ada di taman selalu tersenyum sepanjang hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun