" Boy, kamu jangan ngeledek" Karin tidak terima.
" Karin, lelaki bukan cowokmu satu - satunya di dunia  masih banyak yang lebih dari dia". Aku tenangkan perasaan Karin.
" Kamu sudah ditinggal selingkuh, apa yang kamu harapkan dari dia " Masih ku teruskan jurus - jurus penenang wanita.
" Ya boy, aku bertahap untuk melupakan dia ". Karin mulai tenang, wajah merahnya kembali memutih semakin cantik saja.
" Kamu sekarang kerja dimana " tanya Karin padaku.
" Aku kerja di Bank ". Jawabku.
Karin sudah mulai lepas dan bisa tertawa, dia kerja  sebagai akuntan di perusahaan Kontraktor.
Kami berdua sudah mulai akrab mungkin karena sudah mengenal lama. Di sela sela bergurau tidak lupa memori SMA kami ceritakan, di mana Karin pernah usil menempelkan kertas ke punggungku yang bertuliskan " namaku Boy butuh belaian dan kasih sayang " Sontak saat aku ke kantin sekolah semua mentertawakanku.
Saat kuingatkan kejadian itu, tiba - tiba Karin diam. Kemudian tanpa sengaja tangannya menyentuh tanganku, Dia memegang erat sambil berkata : " Boy maafin aku ya, Aku tahu aku salah waktu itu dan mengapa aku selalu usil padamu, karena aku melihatmu itu kamu beda dengan cowok - cowok lain. Kamu polos dan baik" jelas Karin padaku.
Aku diam saja.
" Boy, boleh nggak pertemuan kita yang tidak sengaja ini, aku kembali untuk memperbaiki masa laluku" . Karin memegang lebih erat.
" Maukah kau menjadi pengganti hatiku yang terluka, tapi kamu tidak perlu menjawab sekarang ". Karin membombardir diriku dengan membabibuta.
Aku jujur, mulai awal pertama berdiri di taman melihat perempuan cantik yang murung sudah jatuh hati. Dan dia teman lama yang selalu usil sekarang dia menitipkan hatinya kepadaku.Sungguh cepat sekali kejadiannya. Kami saling bertukar nomer handphone,
Hari - hari berikutnya aku menjalin hubungan sama dia. Karin tetap asyik dan menyenangkan, timbulah perasaan nyaman di antara kita sehingga kami memutuskan jadian. Sekarang gadis pemurung kembali menjadi ceria seperti kembang - kembang yang ada di taman selalu tersenyum sepanjang hari.