Mohon tunggu...
Muhammad Mustain
Muhammad Mustain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Marketing Management Student @ State University of Jakarta

Faculty of Economics and Business (UNJ), Management Majoring, Sportainment and Digital Marketing Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Gen Z Selalu Disalahkan? Mengungkap Realita di Balik Kritik

4 November 2024   12:59 Diperbarui: 4 November 2024   13:03 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gen Z dan Teknologi Smarthphone. Foto: Cottonbro Studio (pexels.com)

Generasi Z, atau yang lebih dikenal sebagai Gen Z merupakan pengelompokkan seseorang yang lahir antara pertengahan hingga akhir 1990-an hingga awal 2010-an. Gen Z muncul di tengah kemajuan teknologi yang pesat, di mana akses informasi dan komunikasi menjadi lebih mudah daripada sebelumnya. Namun, meskipun memiliki banyak keuntungan dalam generasinya, Gen Z sering kali menjadi sasaran kritik tajam. Mulai dari dianggap terlalu bergantung pada teknologi hingga kurang memiliki skill dan tata krama yang sopan. Berbagai tuduhan sering kali diarahkan kepada Gen Z. Hal ini menimbulkan persepsi negatif yang dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap generasi ini.

Kenapa Gen Z selalu disalahkan? Dalam artikel ini akan diselidiki kemungkinan alasan di balik kritik yang sering diterima Gen Z. Semoga dengan artikel ini kita dapat melihat Gen Z dari sudut pandang berbeda yang lebih objektif dan menghargainya. Yuk, kita bahas!

Ciri Khas dan Keunikan dari Gen Z

Gen Z memang memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan generasi di atasnya. Ini selalu dijadikan sebagai bahan pembahasan tentang perbedaaan generasi tertentu dalam melakukan sesuatu hal.   Gen Z memang generasi yang tumbuh di era digital yang tinggi. Kenal dekat dan akrab dengan teknologi ataupun media sosial, membuat Gen Z banyak menggunakan platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube untuk berinteraksi., Kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dan mencari informasi menjadi salah satu ciri khas utama.

Generasi ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok dari generasi sebelumnya, seperti Milenial mereka mengalami transisi dari dunia analog ke digital, sementara Gen Z lahir dalam dunia yang sudah sepenuhnya digital dan lahir dalam kegemilangan teknologi. Ini membuat mereka lebih mahir dan cepat beradaptasi dengan teknologi baru dibandingkan generasi sebelumnya.

Meskipun memiliki kehidupan yang tergantung dengan teknologi, Gen Z memiliki kesadaran yang tinggi akan isu-isu sosial dan lingkungan. Banyak dari mereka yang terlibat dalam gerakan untuk perubahan iklim, keadilan sosial, dan kesetaraan. Generasi ini juga menunjukkan sikap yang terbuka terhadap berbagai identitas, termasuk ras, gender, dan orientasi seksual. Mereka lebih menerima dan menghargai keberagaman dalam masyarakat, serta mendukung gerakan untuk hak-hak asasi manusia.

Dalam hal rencana pekerjaan, Gen Z berbeda dengan generasi sebelumnya yang sering mengejar stabilitas dan keuntungan finansial. Gen Z lebih fokus pada keseimbangan kehidupan kerja, makna, dan dampak dari pekerjaan yang mereka pilih. Mereka cenderung mencari karir yang selaras dengan nilai-nilai pribadi mereka. Preferensi karir yang tumbuh selaras dengan waktu mereka tumbuh dan berkembang. Lahir bersamaan dengan teknologi yang tinggi, membuat preferensi pekerjaan yang diimpikan Gen Z lebih berbeda dengan generasi sebelumnya. Misalnya banyak yang ingin menjadi content creator dibandingkan pekerjaan yang biasanya diimpikan sebagian orang.

Kritik umum yang dialamatkan kepada Gen Z

Gen Z saat ini selalu menjadi bahan panas yang diperbincangkan khalayak umum. Pembahasan tentang Gen Z selalu mengarah sisi negatif yang keluar. Bukan hanya sekali dua kali, namun pembahasan miring tentang Gen Z selalu menjadi topik hangat di berbagai media sosial. 

Banyak para pengguna media sosial yang mengeluhkan tentang kelakuan dari Gen Z ketika mereka hidup bersama baik dalam kehidupan pekerjaan atau lainnya. Beragam pandangan mereka utarakan tentang Gen Z. Misalnya saat dalam dunia pekerjaan dimana dalam satu tim terdapat beberapa orang yang mungkin saja berbeda latar belakang dari segi umur. Banyak yang mengeluhkan tentang sikap Gen Z dalam dunia kerja yang lemah ketika menghadapi tekanan, seperti ada yang baru masuk bekerja di hari pertama tetapi langsung keluar atau resign setelahnya, ada juga yang sangat berani untuk berbicara kepada atasan atau dalam tanda kutip memprotes ketika ada intruksi yang sudah dikerjakan sudah benar tetapi tetap di salahkan.

Ada juga pandangan bahwa Gen Z merupakan generasi yang malas dalam bekerja dan selalu mengutamakan kesehatan mentalnya. Tidak hanya bagi gen Z, bagi semua kalangan generasi pasti merasakan stress yang datang baik dalam lingkungan pekerjaan, rumah, sekolah dan lainnya. Kesehatan mental sebeneranya penting bukan hanya untuk generasi Z, generasi sebelumnya pun harus concern pada isu ini.

Memang generasi ini memiliki ketergantungan yang tinggi dalam penggunaan teknologi. Bagaimana tidak? mereka lahir dalam keadaan yang serba instan dan praktis untuk mengakses informasi. Tentu tidak ada salahnya, namun apapun yang berlebihan selalu memberikan dampak besar yang datang. Sisi positifnya adalah mereka dapat mencari cara untuk mencapai suatu tujuan dengan cara yang efisien dan praktis. Misalnya dalam dunia kerja, Gen Z terkadang memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan generasi pendahulunya dalam hall penggunaan teknologi. Hanya saja mereka mungkin lemah dalam memiliki keterampilan sosial. Ini dapat diatasi dengan memberikan mereka arahan yang sesuai untuk memperbaiki tata cara berperilaku. 

Faktor Penyebab 

Banyak faktor yang menyebabkan ini terjadi, dimana gen z kerap disalahkan dan menjadi sasaran empuk bagi generasi pendahulunya. Generasi sebelumnya mungkin merasa superior, dimana mereka beranggapan bahwa dibandingkan generasi setelahnya, mereka lebih baik dalam segala hal. Padahal lebih baik jika para lintas generasi dapat hidup saling berdampingan dan mendukung. Nilai kerja keras dan pengorbanan

Salah satu faktor utama adalah ketergantungan mereka pada teknologi, yang sering dianggap sebagai kurangnya kemampuan sosial atau perhatian. Selain itu, pandangan mereka yang lebih mengutamakan keseimbangan kerja-hidup dan fleksibilitas dapat terlihat sebagai sikap yang tidak serius oleh generasi yang lebih tua. Kesadaran mereka yang tinggi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan juga sering dianggap terlalu kritis, menciptakan ketegangan dengan norma-norma tradisional. Ditambah lagi, tumbuh di tengah tantangan ekonomi, Gen Z menghadapi ketidakstabilan yang mempengaruhi pandangan mereka terhadap pekerjaan dan kehidupan, seringkali dilihat sebagai ketidakpuasan. Semua ini menciptakan kesalahpahaman yang memperburuk stigma negatif terhadap generasi ini.

Peran Media dan Sosial Media dalam Isu Gen Z

Media juga memiliki andil yang sangat besar dalam membuat keyakinan orang lain bahwa Gen Z selalu berkelakuan buruk. Berbagai narasi yang dilontarkan pengguna media sosial baik di Tiktok, Instagram dan platform lainnya dapat menjadikan stigma dan citra buruk yang melekat pada Gen Z. Ini memberikan dampak yang tidak mengenakkan bagi Gen Z yang berkelakuan baik, karena kelakuan salah satu orang saja yang dianggap buruk oleh generasi sebelumnya membuat seolah-olah semua Gen Z berkelakuan sama. Mereka selalu menggebu-gebu ketika melontarkan pengalaman yang buruk yang mereka alami ketika hidup berdampingan dengan Gen Z. 

Padahal tidak selalu kenyataanya seperti itu, mungkin saja mereka mendapatkan perlakuan buruk yang sama tetapi tidak dari Gen Z. Bisa dari generasi yang sama atau bahakan pendahulunya lagi. Sangat disayangkan, jika ada generalisasi bahwa semua Gen Z berkelakuan buruk, padahal tidak semua orang memiliki sikap yang sama. Generasi sebelumnya pun terkadang juga memberikan contoh yang buruk bagi generasi penerusnya. Akibatnya apa dari narasi yang penuh keluhan terhadap gen Z? ini dapat membentuk misinformasi dan streoretip yang buruk terhadap gen Z. 

Mengapa Penting untuk Memahami Gen Z

Mari kita beranggapan bahwa Gen Z bukanlah generasi yang buruk. Semua generasi memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Saling merangkul antar generasi bisa menutupi kekurangan dan mencapai tujuan dengan kerjasama yang baik. Perubahan sosial yang semakin hari semakin terasa memang memberikan warna sendiri dalam kehidupan. Tidak terkecuali dengan Gen Z yang lahir dalam perkembangan teknologi yang masif. Gen Z memiliki peran yang sangat krusial dalam 20-30 tahun kedepan, akan sangat penting bagi Gen Z untuk dapat beradaptasi dengan kehidupan sosial mendatang dan sebagai agen perubahan. 

Jika saat ini Gen Z menjadi sasaran empuk bagi generasi sebelumnya untuk di kritik habis-habisan, di masa depan Gen Z akan menjadi pemimpin bagi generasi setelahnya. Untuk itu, perlu sinergi yang baik antara Gen Z dan generasi pendahulu saat ini untuk saling bekerjasama dan menutupi kekurangan masing-masing tanpa adanya narasi yang menyudutkan salah satu pihak, hingga memunculkan streoretip buruk yang mengarah pada generasi tertentu.

Jangan Menggeneralisasi Hal Buruk Pada Salah Satu Generasi

Memang generasi Z merupakan generasi yang memiliki privilage besar dalam teknologi. Mereka tumbuh dan berkembang dalam teknologi yang begitu masif. Tentu ini memberikan perbedaan pola perilaku dengan generasi pendahulunya. Gen Z saat ini memiliki keunggulan dalam hal penguasaan teknologi lebih cepat dibanding pendahulunya. Meskipun kerap menjadi bahan kritikan pedas akan kelakuan dari Gen Z yang dianggap tidak pantas, namun Gen Z akan menjadi pemimpin bagi generasi-generasi selanjutnya dimasa yang akan datang. Akan sangat tidak berarti jika selalu menyalahkan Gen Z atau generasi tertentun saat ini. Sangat lebih bijak jika saat ini jika berhenti untuk memberikan narasi-narasi yang buruk terhadap Gen Z dan lebih memilih untuk saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Penting untuk saling melengkapi, berkolaborasi, berinovasi antar lintas generasi demi memberikan harapan kehidupan yang lebih layak untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun