Naturalisasi saat ini
Naturalisasi pemain merupakan proses memberikan kewarganegaraan tertentu kepada pemain sepakbola asing untuk dapat bermain membela tim negara tersebut. Proses ini tidaklah mudah, banyak tahapan administrasi yang harus dilalui. Naturalisasi di Indonesia digunakan untuk meningkatkan kualitas tim nasional ketika berlaga di berbagai kejuaraan. Untuk bersaing dengan negara luar yang lebih kuat maka naturalisasi menjadi jalan jangka pendek.
 Pemain yang sah menjadi warga negara Indonesia diharapkan memberikan andil mencapai prestasi tinggi. Tetapi, akhir-akhir ini langkah naturalisasi pemain menjadi perdebatan panas. Kritik-kritik bermunculan meskipun timnas Indonesia meraih hasil yang memuaskan.
Pentingnya Naturalisasi Pemain
Padahal, kita harus sadar bahwa jika hanya mengandalkan pemain-pemain lokal untuk mentas di kejuaraan level tinggi seperti Asia sangat sulit untuk bersaing. Tanpa mengesampingkan peran mereka ketika meraih juara saat membela timnas Indonesia, rasanya akan sangat sulit untuk meraih prestasi tinggi di level asia jika tidak mengkombinasikan antara pemain liga lokal dan pemain keturunan yang bermain di luar negeri.Â
Mengapa isu naturalisasi mengganggu perkembangan timnas?
Selain itu, proses naturalisasi di masa federasi saat ini memiliki syarat yang sangat ketat. Hanya pemain yang memiliki darah asli Indonesia yang dapat  diproses untuk naturalisasi.  Darah Indonesia tersebut bisa berasal dari Ibu, Ayah, Kakek atau Nenek calon pemain naturalisasi. Berbeda saat dahulu ketika beberapa pemain asing yang dinaturalisasi  tidak memiliki darah Indonesia yang mengalir dalam dirinya.Â
Betapa menyakitkan ketika memandang sebelah mata pemain keturunan yang memiliki darah Indonesia asli dengan menganggap mereka pemain asing jika hanya melihat wajahnya dengan karakteristik eropa. Padahal mereka memiliki darah asli Indonesia asli yang mengalir dalam dirinya.
Bukti Program Naturalisasi Berhasil
Terlihat sekali pemain naturalisasi berkontribusi besar bagi timnas Indonesia, sebut saja pemain seperti Sandy Walsh yang mencetak gol ke gawang Arab Saudi pada laga lanjutan kualifikasi piala dunia 2026 ronde ketiga. Tidak hanya Sandy Walsh, pemain seperti Thom Haye yang menjadi kreator lini tengah, Jay Idzes, Calvin Verdonk dan teranyar Maarten Paes yang mencuri perhatian sepakbola tanah air. Tentunya dampak positif dirasakan dengan adanya pemain keturunan, selain memberikan warna baru di tim, skuad garuda saat ini merupakan tim yang disegani di ASEAN dengan menjadi satu satunya wakil di kualifikasi piala dunia 2026.Â
Pro Kontra Naturalisasi
Beberapa isu mewarnai pro kontra terhadap naturalisasi seperti kekhawatiran akan pemain lokal yang diabaikan, padahal pelatih timnas Indonesia, Shin Tae Yong membuktikan ini dengan selalu memberikan kepercayaan kepada pemain muda yang bermain di liga lokal. Rizky Ridho menjadi salah satu pemain yang selalu diandalkan, meskipun bermain di liga lokal, ia bisa bersaing dengan pemain keturunan yang bermain di luar negeri.Â
Jika dilihat perbandingan kualitas, akan sangat berbeda jika bermain di level tertinggi. Pemain keturunan yang membela klub liga Eropa tentunya memiliki pengalaman yang lebih baik jika berhadapan dengan lawan yang bermain juga di Eropa. Seperti saat laga melawan Australia, dengan postur mereka yang tinggi dan besar pemain diaspora dapat mengimbanginya.
Reaksi pecinta sepakbola tanah airpun beragam, ada yang mendukung pemain keturunan untuk dinaturalisasi ada juga yang kontra terhadap naturalisasi dan lebih ingin mengutamakan pemain lokal. Namun, yang perlu digarisbawahi disini adalah sepakbola saat ini sudah berubah, jika kita lihat beberapa negara yang berada di deretan ranking FIFA teratas skuad nya berisi pemain keturunan juga. Seperti Prancis yang banyak diisi pemain keturunan. Â Secara aturan FIFA, memang diperbolehkan untuk melakukan naturalisasi pemain dengan syarat tertentu. Â
Kritik terhadap penggunaan pemain naturalisasi memang tidak sepenuhnya salah, setiap orang berhak menyuarakan pendapatnya namun dengan norma tertentu. Memang penggunaan pemain naturalisasi sangat diperlukan untuk strategi jangka pendek. Namun, jangan sampai mengabaikan pengembangan pemain muda. Tentunya ini perlu sinergi yang baik antara Federasi, klub dan pengelola liga. Klub memiliki peran yang krusial untuk membentuk pemain muda yang berkualitas sejak dini.Â