Bapak Jasuwi menjelaskan dalam kondisi pandemi covid-19 saat ini tidak bisa semata-mata menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Tetapi juga harus ada pekerjaan sampingan lain.Â
Bapak Jasuwi mempunyai pekerjaan sampingan sebagai buruh tani dan beternak kambing. Upah per hari yang diterima menjadi buruh sekitar 70 ribu. Itu pun tidak bisa bekerja setiap hari, tapi musiman. Sedangkan dari hasil beternak kambing tidak menentu.
"Harapan saya semoga pandemi covid-19 segera berakhir dan semua aktivitas kehidupan normal kembali. Terutama dalam bidang pertanian ini, semoga harga jual singkong bisa kembali lebih bagus lagi", ujarnya.
Dengan adanya musibah pandemi covid-19 ini, kita bisa mengambil sisi positifnya. Seperti sikap kerja keras yang dicontohkan oleh petani singkong di atas. Walaupun keadaannya lagi sulit, mereka dituntut untuk bisa berdaptasi dengan kondisi apapun, tidak melulu bergantung pada sektor pertanian. Tetapi juga bisa melakukan usaha lain sebagai strategi untuk bertahan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H