Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mimpi dan Dermawan

18 April 2021   19:23 Diperbarui: 18 April 2021   19:35 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nah. Setelah berbagai pernik-pernik yang mengiringinya, mampu menjual mimpi rakyat Indonesia, pesta meriah yang langsung dihadiri oleh Jokowi dan Prabowo adalah muara dari mimpi Rakyat Indonesia. 

Semuanya kemudian bermimpi "menghadiri", "melaksanakan" bahkan kalaupun boleh. Bermimpi menjadi sepasang pengantin yang langsung dihadiri langsung Presiden. 

Lalu mengapa Rakyat Indonesia menunggu pesta meriah ditengah pandemik corona. 

Apakah Rakyat Indonesia tidak menunjukkan empatinya kepada pandemik corona. 

Waduh. Terlalu naif apabila membandingkan "mimpi" menonton hajatan pesta meriah dengan empati kepada pandemik corona. 

Suka atau tidak suka. Bangsa Indonesia menunjukkan rasa empati berbagai bencana yang terjadi di Indonesia. 

Entah bencana alam yang terjadi disekitarnya maupun bencana alam yang terjadi diberbagai Daerah lain. 

Bukankah jamak yang terjadi disekitar kita, sikap gotong royong masih dirasakan. 

Ditengah kemajuan modernisasi, sikap gotong royong masih kental terasa. Entah cuma membantu mendirikan tenda ditetangga disebabkan adanya kemalangan. 

Ataupun membangun solidaritas donasi terhadap berbagai bencana yang terjadi. 

Rasa solidaritas yang melekat sebagai bangsa Indonesia justru menempatkan Indonesia sebagai bangsa yang dermawan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun