Sudah, ah. Baladewa sudah meninggalkannya. "Tuahnya" sudah habis. Dia kemudian berkhianat dengan syair dan bait-bait Dewa. Dia kemudian terpuruk sepi. Tenggelam dalam hiruk pikuk politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!