Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi, Hero to Zero

27 Juni 2016   16:03 Diperbarui: 27 Juni 2016   17:45 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu juga, Messi belum “teruji” dalam Liga Inggeris yang terkenal dengan permainan “adu fisik” dan adu kontak. Dengan permainan “macho”, hit and run, gaya permainan sepakbola tidak “mengenal” menari-nari di sepakbola Inggeris. Gaya ini selain hanya “menghibur” namun tidak sukses di liga Inggeris. Lihatlah pemain-pemain asal Spanyol yang kurang berkiprah di liga Inggeris.

Liga Inggeris juga kokoh dalam umpan bola panjang. Serangan balik (counter attack) merupakan ciri khas dari tim-tim Inggeris dan membuat pertandingan selalu enak ditonton.

Semua tim adalah tim yang sejajar dan tidak ada tim yang mendominasi kekuatan lawan. Bahkan musim ini ditutup dengan Leicester City sebagai juara liga. Menumbangkan tim-tim unggulan. Bahkan membayangkan mimpi dari penonton liga Inggeris. Tidak salah kemudian, Liga Inggeris merupakan liga terbaik didunia.

Kembali ke Messi. Dengan pulangnya Argentina sebagai “runner up”, maka Messi sudah terbukti gagal menebarkan “sentuhan magis” di timnas Argentina. Messi tidak berhasil “menginspirasi” timnas Argentina. Messi adalah “penerima olahan” bola dari teman-teman yang berlaga di setiap kompetisi. Messi adalah “raja” yang selalu menerima “suplai” bola dari “pergelutan” teman-temannya. Messi adalah “dewa” yang selalu “dilayani” oleh teman-temannya. Sehingga tidak salah kemudian Messi yang selalu dianggap “pahlawan” tidak bermanfaat bagi timnya. Messi adalah Hero to zero.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun