Begitulah “gaya Tai Chi” KPK menghadapi kecaman dari pendukung Anas Urbaningrum, Luthfi Hasan Ishaaq atau Surya Darma Ali. Tuduhan “politisasi” pimpinan partai, adanya agenda tersembunyi pelan-pelan dijawab dengan putusan pengadilan yang kemudian “memenangkan” KPK. Babak ini kemudian dimenangkan KPK.
Sedangkan kekuatan pengendalian tanah adalah sebuah seni bela diri dengan kekuatan mengontrol tanah. Jurus pengendalian tanah diambil dari teknik Hung Gar dalam ilmu Kung Fu, yang menampilkan gerakan menghentak, tendangan dan pukulan kuat.
Gaya ini kemudian sering diperagakan oleh AS atau BW yang tidak berkompromi terhadap korupsi dalam sektor sumber daya alam. Jurus ini cukup ampuh dengan membangun NKB 12 dan Deklarasi Kedaulatan Sumber daya alam.
Gerakan pengendalian api umumnya diambil dari gaya kung fu Shaolin Utara, namun dengan tambahan beberapa teknik. Gerakan seni bela diri ini cepat, berturut-turut, ganas, sehingga pengendalian api menjadi ilmu pengendalian yang paling agresif di antara empat elemen.
Dengan menggunakan teknik ini, KPK sering menggunakan cara OTT (operasi tangkap tangan) dengan membongkar kejahatan lain. Teknik ini mengingatkan kepada pembongkaran kasus Gubernur Banten, Gubernur Riau.
Jurus pengendalian udara berdasarkan pada seni bela diri Ba Gua. Gerakan ini dilakukan dengan cepat, manuver menghindar, menarik energi dari tengah perut bagian bawah. Ba Gua terkenal dengan gerakan berputarnya yang konstan, yang membuat musuh sulit menyerang secara langsung.
Gaya inilah yang kemudian membongkar korupsi SKK Migas dan Kakorlantas.
Namun mengapa gerakan Tai Chi, gerakan menghentak, tendangan dan pukulan kuat, Gerakan seni bela diri ini cepat, manuver menghindar, menarik energi dari tengah perut bagian bawah namun “keok” berhadapan dengan “serangan balik” dari berbagai penjuru.
Tentu saja, KPK harus sadar. Musuh yang dihadapi yang pernah keok tentu saja menggunakan strategi baru atau jurus baru menghadapi KPK.
KPK harus belajar dari AHOK atau Jokowi yang “piawai” memenangkan pertarungan.
Ahok menguasai teknik pertarungan terbuka. Dia akan meladeni pertarungan terbuka. Namun kekuatan Ahok justru di “hock’. Serangan Ahok di “hock” perut lawan, membuat lawan tidak sempat bernapas. Kekuatan stamina dari petarung ini, selain memang mengeluarkan serangan langsung menuju ulu hati dengan teknik hock sering membuat lawan terbengong.