Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencari Raja

7 Juni 2014   04:07 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:54 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang Raja kemudian “menunda” pelantikan.

Sang Raja “harus” mendengarkan saran dari Sang Bijak istana.

Datang utusan dari negeri seberang. Yang mengabarkan “agar” sayembara dilakukan terbuka.

Hati Sang Raja semakin gundah. Namun Sang Raja tidak berdaya.

Maka diadakan kembali sayembara

Datanglah kabar dari negeri. Muncul Sang “putra bangsawan” yang pernah lari dari istana. Putra Bangsawan yang kabur dari negeri dan meminta perlindungan dari negeri tetangga.

Sang Raja pasti ingat. Putra Bangsawan keturunan ningrat “pernah” menguasai istana. Pernah mengawinkan Putri Raja terdahulu.

Putra bangsawan 'suaranya menggelar”. Apabila “berbicara” suaranya terdengar hingga istana.

Namun Sang Raja tidak berdaya. Putra Bangsawan mempunyai punggawa yang sakti. Jago ilmu kanuragan. Mempunyai pasukan yang “setia” dan berani mati.

Sang Raja “memikirkan” nasib kelangsungan kerajaan. Sang Raja tidak mempunyai pilihan. Sang Raja harus menerima kenyataan.

Namun belum hilang rasa kaget Sang Raja. Terbetik kabar dari negeri. Rakyat dialun-alun “menyodorkan” nama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun